KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi hujan lebat disertai angin kencang dan kilat/petir yang akan terjadi di beberapa wilayah Indonesia untuk dua hari ke depan.
Kepala Bagian Humas BMKG Akhmad Taufan Maulana menjelaskan, pada model filter Madden Jullian Oscillation (MJO), 31 Oktober 2020, secara spasial mendeteksi gangguan fenomena MJO di wilayah Laut China Selatan bagian utara, Filipina bagian utara dan tengah, perairan timur Filipina, Samudera Pasifik timur Filipina, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), perairan utara Kalimantan Utara, perairan selatan Filipina, dan Laut Sulawesi
"Kondisi ini mampu meningkatkan aktivitas konvektif di wilayah tersebut," kata Taufan seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (31/10/2020) sore.
Baca juga: Kapan Musim Kemarau 2020 Berakhir dan Musim Penghujan di Indonesia Dimulai?
Fenomena MJO secara spasial terdeteksi di wilayah Laut Cina Selatan bagian utara, Filipina, perairan timur Filipina, Samudera Pasifik timur Filipina,Laut Cina Selatan, dan Laut Sulawesi, yang mampu meningkatkan aktivitas konvektif di wilayah tersebut.
Sementara itu, gelombang ekuator yang terjadi di indonesia antara lain:
Baca juga: 5 Negara yang Memiliki Kuliner Berbahan Dasar Serangga, Mana Saja?
Sirkulasi Siklonik terpantau di Perairan Utara Kalimantan pada lapisan 925-700 hPa , Samudra Hindia Selatan Jawa (925-850 hPa), Laut Jawa (925-850 hPa) dan Samudra Hindia Barat Sumatera (925-850 hPa).
Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik tersebut.
Lebih lanjut, daerah potensi pertumbuhan awan hujan terdapat di wilayah Aceh, Sumut, Jambi, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Bengkulu, Jawa Barat, Kalimantan, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Papua.
Hasil analisis kondisi global menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan akibat fenomena Nino 3.4 (La Nina moderate) yang mendukung peningkatan curah hujan harian di wilayah Indonesia.
Baca juga: Mengenal Petrichor, Aroma yang Ditimbulkan Saat Hujan Turun
Berikut potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang di sejumlah wilayah Indonesia:
Berikut wilayah yang berpotensi mengalami hujan disertai kilat/petir dan angin kencang.
Baca juga: 7 Tips Aman Menghindari Petir Ketika Hujan Deras
Berikut wilayah yang berpotensi mengalami hujan disertai kilat/petir dan angin kencang.
Baca juga: Berkaca dari Kasus di Pinrang, Benarkah Bermain Ponsel Saat Hujan Bisa Tersambar Petir?
Peningkatan curah hujan yang terjadi dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan banjir bandang.
Adapun wilayah yang berpotensi mengalaminya antara lain:
Baca juga: Ramai soal Lagu Yamko Rambe Yamko, Benarkah dari Papua?
BMKG juga mengeluarkan daftar daerah yang berpotensi mengalami gelombang tinggi, sebagai berikut.
1 November 2020
Gelombang tinggi berpotensi terjadi di Aceh, Kepulauan Riau, Bengkulu, Banten, Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Kalimantan Timur.
2 November 2020
Gelombang tinggi berpotensi terjadi di Kepulauan Riau, Bengkulu, Banten, Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Selatan.
Baca juga: Ramai soal Riset ITB, Berikut Tanda dan Hal-hal yang Perlu Dilakukan Saat Terjadi Tsunami...