Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Kaki Lima di Thailand Dijuluki CIA Saat Demo, Ini Alasannya

Kompas.com - 25/10/2020, 17:15 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Selain dirasakan oleh Rattapol, keuntungan besar dari berjualan saat aksi unjuk rasa juga diceritakan oleh Anucha Noipan, seorang pedagang ayam goreng.

Dia mengatakan, dalam sehari dia biasanya mampu menghasilkan sekitar 3.000 baht atau setara dengan Rp 1,4 juta. Namun, saat aksi unjuk rasa digelar, keuntungannya meroket hampir dua kali lipat.

"Sejak mulai berjualan di lokasi protes, saya telah melipatgandakan pendapatan saya menjadi sekitar 6.000 baht (Rp 2,8 juta) sehari," kata pria berusia 21 tahun itu.

Baca juga: Pemerintah Thailand Awasi Media, Koordinasi Aksi Pindah ke Telegram

Mendukung reformasi Thailand

Meski demikian, Anucha mengungkapkan bahwa kehadirannya di lokasi unjuk rasa bukan semata karena mengejar keuntungan. Dia sadar dan mendukung gerakan reformasi yang tengah disuarakan oleh demonstran.

Dia juga mengatakan, dirinya menolak menjual ayam gorengnya kepada kelompok demonstran pro-pemerintah dan kerajaan.

"Saya kira, saya tidak memiliki pandangan politik yang sama dengan kubu Kaos Kuning," katanya. Kaos Kuning merujuk pada istilah yang digunakan untuk kubu pro-monarki.

Sementara itu, pedagang ayam goreng lainnya, Nattapol Sai-ngarm mengatakan, dia sadar akan risiko yang harus dihadapinya saat berjualan di lokasi yang rawan kerusuhan itu.

Namun, kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 telah mendorongnya untuk mengambil satu-satunya pilihan yang tersisa.

"Awalnya saya takut akan dibubarkan polisi, tapi karena saya selalu berjualan tiap ada demo akhirnya saya menjadi terbiasa dengan situasi ini," kata Nattapol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

BPK Temukan Penyimpangan Anggaran Perjalanan Dinas PNS Senilai Rp 39,26 Miliar, Ini Rinciannya

BPK Temukan Penyimpangan Anggaran Perjalanan Dinas PNS Senilai Rp 39,26 Miliar, Ini Rinciannya

Tren
Beredar Jadwal Seleksi CPNS Dibuka 24 Juni-13 Juli 2024, Ini Kata BKN

Beredar Jadwal Seleksi CPNS Dibuka 24 Juni-13 Juli 2024, Ini Kata BKN

Tren
Bawa Kerikil dalam Koper, Jemaah Haji Indonesia Diperiksa Petugas Bandara

Bawa Kerikil dalam Koper, Jemaah Haji Indonesia Diperiksa Petugas Bandara

Tren
Motif Polwan Bakar Suami di Mojokerto, Sakit Hati Uang Belanja Dipakai Judi Online

Motif Polwan Bakar Suami di Mojokerto, Sakit Hati Uang Belanja Dipakai Judi Online

Tren
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 17 Juni 2024, Kapan Puasa Arafah?

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 17 Juni 2024, Kapan Puasa Arafah?

Tren
Jebakan Siklus Narkoba yang Tak Berujung

Jebakan Siklus Narkoba yang Tak Berujung

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Rutin Minum Teh Jahe Setiap Hari?

Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Rutin Minum Teh Jahe Setiap Hari?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 10-11 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 10-11 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan 9-10 Juni | 2 Keluarga Jokowi Duduki Jabatan Strategis di Pertamina

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan 9-10 Juni | 2 Keluarga Jokowi Duduki Jabatan Strategis di Pertamina

Tren
Ait Ben Haddou, Kota Benteng Lumpur

Ait Ben Haddou, Kota Benteng Lumpur

Tren
Kategori Warung Makan yang Boleh Pakai Elpiji 3 Kg Subsidi, Apa Saja?

Kategori Warung Makan yang Boleh Pakai Elpiji 3 Kg Subsidi, Apa Saja?

Tren
Wabah Infeksi Salmonella Merebak di AS, FDA Tarik Produk Mentimun

Wabah Infeksi Salmonella Merebak di AS, FDA Tarik Produk Mentimun

Tren
Usai Kirim Balon Sampah, Korut Buka Lahan 40 Km dari Perbatasan Korsel

Usai Kirim Balon Sampah, Korut Buka Lahan 40 Km dari Perbatasan Korsel

Tren
Kenapa Pintu Pesawat Berada di Sisi Kiri? Ini Sejarah dan Alasannya

Kenapa Pintu Pesawat Berada di Sisi Kiri? Ini Sejarah dan Alasannya

Tren
Teringat Kasus Jessica Wongso, Otto Hasibuan Beri Bantuan Hukum Terpidana Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Teringat Kasus Jessica Wongso, Otto Hasibuan Beri Bantuan Hukum Terpidana Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com