Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Bunga Telang, dari Cara Menanam hingga Manfaat bagi Kesehatan

Kompas.com - 24/10/2020, 10:01 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

Untuk hasil terbaik, pastikan tanah memiliki drainase yang baik dan terdiri dari kompos dan bahan organik.

Anda bisa memberinya pupuk 1-2 kali setahun dengan pupuk organik cair.

Pertimbangkan untuk mencangkok ketika tanaman telah mencapai ketinggian minimal 6 inci (182 cm).

Baca juga: 3 Tanaman Hias yang Harganya Melonjak di Tengah Pandemi Covid-19, Apa Saja?

Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai perawatan dan pemeliharaannya:

  • Hindari penyiraman berlebihan untuk menjaga tanaman dalam kondisi terbaiknya.
  • Sering-seringlah memangkasnya agar tidak menjadi berkaki panjang atau lebat.
  • Pemangkasan mencakup pemusnahan komponen tanaman yang mati, rusak, atau sakit di musim apa pun.
  • Saat menanam, pilih jenis tanah apa saja asalkan memiliki drainase yang baik dan letakkan tanaman di tempat yang menerima sinar matahari maksimal.

Terkait hamanya, biasanya yang menyerang bunga telang adalah kutu daun, tungau, dan laba-laba yang memakan semak abadi.

Untuk mengusir hama, Anda bisa menggunakan minyak mimba atau minyak neem.

Selain itu, overwatering atau under watering seringkali menyebabkan hama seperti ulat dan belalang menyerang tanaman itu.

Baca juga: Kenapa Orang Suka Bunga? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Manfaat bunga telang

Bunga telang bermanfaat sebagai penyembuh berbagai macam penyakit seperti diabetes, asma, dan sebagainya. Juga bisa untuk menambah daya ingat, pencahar, anti stres, bahkan kosmetik.

Dalam pengobatan tradisional Ayurveda, tumbuhan ini direndam dalam air panas untuk membuat teh biru yang mencolok.

Teh yang segar ini membantu mengobati berbagai macam penyakit dan meningkatkan nutrisi seperti flavonol, glikosida, antioksidan, peptida, dan amilase.

Ekstrak ternatea juga banyak terdapat pada produk kecantikan untuk meningkatkan kualitas kulit dan rambut. Bunganya digunakan untuk mewarnai kue, puding, dan makanan.

Baca juga: Musim Bunga Sakura yang Layu di Jepang karena Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sepanjang Mei, Ada 4 Aturan Baru Pemerintah yang Tuai Kegaduhan Publik

Sepanjang Mei, Ada 4 Aturan Baru Pemerintah yang Tuai Kegaduhan Publik

Tren
Cincin Emas Berusia 2.300 Tahun Ditemukan di Tempat Parkir Yerusalem

Cincin Emas Berusia 2.300 Tahun Ditemukan di Tempat Parkir Yerusalem

Tren
Daftar Ormas Keagamaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Daftar Ormas Keagamaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Tren
Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Tren
8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

Tren
4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

Tren
7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

Tren
Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Tren
Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Tren
Mempelajari Bahasa Paus

Mempelajari Bahasa Paus

Tren
7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

Tren
Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Tren
Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Tren
Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com