Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berubah Sementara, Ini Cara Melakukan Retweet

Kompas.com - 22/10/2020, 12:44 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Twitter melakukan beberapa perubahan terhadap fiturnya. Salah satunya, Twitter mengubah cara membagikan ulang twit atau retweet unggahan.

Sebelumnya, perubahan ini bertujuan untuk menekan penyebaran misinformasi menjelang Pemilihan Presiden Amerika Serikat.

Akan tetapi, perubahan ini tak hanya berdampak terhadap pengguna Twitter di AS. Pengguna Twitter di Indonesia juga mengalaminya.

Hal tersebut disampaikan oleh akun resmi Twitter Indonesia, @TwitterID

“Hi. Akan ada perubahan sementara saat kamu mau melakukan Retweet. Saat klik tombol Retweet, kamu bisa memilih untuk:
- menambah komentar untuk Quote Tweet
- Retweet tanpa menambahkan komentar atau konteks tambahan,” tulis Twitter Indonesia.

Cara retweet terbaru

Dengan perubahan sementara ini, bagaimana cara melakukan retweet?

Sebelumnya, saat akan melakukan retweet, pengguna tinggal mengklik ikon "Retweet" yang kemudian muncul pilihan apakah ingin langsung “Retweet” atau “Kutip Tweet”. Kini, pilihan itu tidak ada lagi.

Cara terbaru retweet bisa dilakukan dengan dua cara ini:

  • Klik ikon retweet, kemudian pengguna akan dibawa pada kotak "Add Comment" yang di bawahnya muncul unggahan yang akan di-retweet. Tuliskan komentar, lalu klik "Retweet".
  • Jika ingin melakukan retweet tanpa quote, pengguna dapat langsung klik "Retweet" dan membiarkan kosong kotak "Add Comment"

Sejumlah warganet memberikan komentarnya atas perubahan sementara ini.

“Thanks min. Tp mending kembaliin fitur 'Edit' pada tweet atau sediain fitur 'tarik pesan' deh di DM. Biar pas salah ketik atau typo bisa di ganti/tarik. Malu kadangan tuh ): " tulis akun @kenyisss.

“Fitur nya lebih baik dan memudahkan penggunanya itu makin smart Klo fitur nya semakin ribet dibikin sulit malah kemunduran, buat apa pembaharuan klo jadi tambah ribet” komenar @jumianto_RK.

“Ribet banget sii minnn :( Memasuki era society 5.0 seperti saat ini, seharusnya didesain lebih praktis. Pikiran udah ribet gara" marcona, ehh nge RT juga dibikin ribet :(" komentar akun @Camelians2.

Melansir dari The Verge, perubahan cara retweet di Twitter ini dilakukan menjelang pemilihan Presien AS 3 November 2020.

Hal ini dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan dan penyebaran misinformasi.

Perubahan ini setidaknya akan berlangsung hingga akhir minggu masa pemilihan.

Dengan adanya perubahan ini, Twitter mendorong pengguna menulis sesuatu tentang twit tersebut sebelum membagikannya.

Melansir dari situs yang sama, Twitter tampaknya juga akan melakukan perubahan dengan tidak menampilan rekomendasi "disukai oleh" dan "diikuti oleh".

Selain itu, kolom trending hanya akan menampilkan tren yang ditulis dengan keterangan tambahan.

Baca artikel terlebih dahulu

Melalui akun resminya, Twitter Indonesia juga akan memberikan saran untuk membaca artikel terlebih dahulu sebelum melakukan retweet artikel.

"Sebelum kamu membagikan artikel, kami akan mengingatkan kamu untuk membaca terlebih dahulu," ujar Twitter dalam video yang dilampirkan oleh Twitter Indonesia dalam postingan tersebut.

Mengutip The Verge, Twitter menyebutkan, motivasinya adalah untuk membantu mempromosikan diskusi yang terinformasi.

Hal ini karena judul sering kali tidak menceritakan keseluruhan cerita dan bahkan dapat menyesatkan.

Selain itu, cara ini mendorong orang untuk setidaknya membaca artikel yang mereka bagikan.

Twitter juga menyebut, cara ini sekaligus untuk mempromosikan literasi media dan menghentikan beberapa reaksi spontan yang dapat membuat kesalahan informasi menjadi viral.

Twitter membagikan beberapa hasil dari pengujian awal fitur tersebut, yang dibatasi untuk pengguna Twitter di Android.

Hasil memperlihatkan orang-orang membuka artikel 40 persen lebih sering dan proporsi keseluruhan orang yang membuka artikel sebelum me-retweet meningkat sebesar 33 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com