Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona di Dunia 21 Oktober: 41 Juta Infeksi | Inggris Akan Menginfeksi Relawan dengan Virus Corona

Kompas.com - 21/10/2020, 08:52 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona secara global, masih terus bertambah dari hari ke harinya.

Melansir data dari laman Worldometers, hingga Rabu (21/10/2020) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 41.019.313 (41 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 30.615.275 (30,6 juta) pasien telah sembuh, dan 1.128.809 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 9.275.229 dengan rincian 9.198.390 pasien dengan kondisi ringan dan 76.839 dalam kondisi serius.

Baca juga: Bagaimana Cara Membedakan Flu dengan Covid-19?

Berikut 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

1. Amerika Serikat, 8.516.744 kasus, 226.053 orang meninggal, total sembuh 5.541.776.

2. India, 7.649.158 kasus, 115.950 orang meninggal, total sembuh 6.792.550.

3. Brasil, 5.274.817 kasus, 154.888 orang meninggal, total sembuh 4.721.593.

4. Rusia, 1.431.635 kasus, 24.635 orang meninggal, total sembuh 1.085.608.

5. Spanyol, 1.029,668 kasus dan 34.210orang meninggal.

6. Argentina, 1.018.999 kasus, 27.100 orang meninggal, total sembuh 829.647.

7. Kolombia, 974.139 kasus, 29.272 orang meninggal, total sembuh 876.731.

8. Perancis, 930.745 kasus, 33.885 orang meninggal, total sembuh 106.839.

9. Peru, 874.118 kasus, 33.875 orang meninggal, total sembuh 788.494.

10. Meksiko, 854.926 kasus, 86.338 orang meninggal, total sembuh 623.494.

Baca juga: [POPULER TREN] Cara Cek Penerima BLT UMKM via eform.bri.co.id | Deretan Temua Baru Terkait Virus Corona

Indonesia

Warga melintas di depan mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di Petamburan, Jakarta, Rabu (16/9/2020). Mural tersebut dibuat untuk mengingatkan masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas karena masih tingginya angka kasus COVID-19 secara nasional. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.ANTARA FOTO/Aprillio Akbar Warga melintas di depan mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di Petamburan, Jakarta, Rabu (16/9/2020). Mural tersebut dibuat untuk mengingatkan masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas karena masih tingginya angka kasus COVID-19 secara nasional. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.

Hingga Selasa (20/10/2020) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 3.602. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 368.842 orang.

Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 4.410 orang.

Baca juga: AS Tak Rekomendasikan Vaksin Covid-19 untuk Anak di Tahap Awal

Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 293.653 orang.

Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 117 orang.

Maka, jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 12.734 orang.

Baca juga: Orang Muda yang Sehat Bisa Tidak Dapat Vaksin Corona hingga 2022, Apa Alasannya?

India

Turis mengunjungi Taj Mahal di Agra pada 21 September 2020. Taj Mahal dibuka lagi untuk pengunjung pada 21 September dalam gerakan simbolis, seperti biasa bahkan ketika India tampaknya akan mengambil alih AS sebagai pemimpin global dalam infeksi virus corona.SAJJAD HUSSAIN / AFP Turis mengunjungi Taj Mahal di Agra pada 21 September 2020. Taj Mahal dibuka lagi untuk pengunjung pada 21 September dalam gerakan simbolis, seperti biasa bahkan ketika India tampaknya akan mengambil alih AS sebagai pemimpin global dalam infeksi virus corona.

Perdana Menteri India, Narendra Modi mengatakan pemerintah sedang bekerja dengan cepat untuk memastikan pasokan vaksin Covid-19 untuk semua warga negara begitu tersedia.

Dalam pidatonya Modi mendesak orang India untuk terus mengenakan masker dan menegakkan aturan jarak fisik untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari epidemi menjelang musim festival yang akan datang.

"Kapan pun vaksin corona datang, bagaimana vaksin itu menjangkau setiap orang India secepat mungkin, pemerintah juga bekerja untuk itu," kata Modi dalam pidato singkat dalam bahasa Hindi dilansir dari Al Jazeera, Selasa 20 Oktober 2020.

Selama sebulan terakhir, India telah melihat tren penurunan kasus dari minggu ke minggu meskipun beban kasus virus secara keseluruhan di negara itu telah mendekati 7,6 juta.

Para ahli telah memperingatkan bahwa infeksi dapat meningkat lagi ketika kerumunan besar berkumpul untuk perayaan publik untuk festival Hindu Durga Puja dan Diwali bulan ini dan pada pertengahan November.

Baca juga: Saat Johnson & Johnson dan Eli Lilly Hentikan Uji Coba Obat Antibodi dan Vaksin Covid-19...

Argentina

Ilustrasi Covid-19Shutterstock/Petovarga Ilustrasi Covid-19

Argentina telah melewati satu juta kasus virus corona dan sekarang kota-kota kecil seperti Ushuaia, yang mengalami peningkatan jumlah kasus yang paling menonjol.

Banyak penduduk di kota Ushuaia atau yang dikenal sebagai "Ujung Dunia" mengira mereka mungkin akan terhindar dari pandemi virus corona yang parah.

Awalnya, para petugas kesehatan di Ushuaia dapat mengatasi wabah kecil di kota tersebut. Tapi saat Argentina melewati 1 juta kasus Covid-19, kota-kota kecil seperti Ushuaia-lah yang mengalami peningkatan paling menonjol.

Selama sebulan terakhir, dokter harus melipatgandakan jumlah tempat tidur untuk pasien Covid-19. Setidaknya, 60 persen dari pasien Covid-19 yang dites baru-baru ini kembali positif terpapar virus.

"Kami adalah contoh bagi negara. (Tapi) rupanya seseorang datang dengan virus corona," kata Carlos Guglielmi, Direktur Rumah Sakit Regional Ushuaia.

Baca juga: Calon Vaksin Covid-19 Disebutkan Segera Hadir di Indonesia, Amankah Digunakan?

Irlandia

Pejalan kaki melintas di depan grafiti yang berisikan pesan untuk mencuci tangan di Dublin, Irlandia, 13 Maret 2020. Pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona menjadi insipirasi seniman grafiti untuk memberikan peringatan dan motivasi bagi warga dalam menghadapi virus tersebut.AFP/PAUL FAITH Pejalan kaki melintas di depan grafiti yang berisikan pesan untuk mencuci tangan di Dublin, Irlandia, 13 Maret 2020. Pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona menjadi insipirasi seniman grafiti untuk memberikan peringatan dan motivasi bagi warga dalam menghadapi virus tersebut.

Irlandia akan menjadi negara pertama Uni Eropa yang kembali menerapkan kebijakan penguncian (lockdown) terkait penanganan pandemi Covid-19.

Pengumuman disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Irlandia Micheal Martin pada Senin, 19 Oktober.

Lockdown terbaru di Irlandia untuk enam pekan ke depan akan mulai berlaku pada Rabu, 21 Oktober dini hari waktu setempat.

Baca juga: Inggris Tetapkan 3 Aturan Sistem Baru Lockdown, Ini Rinciannya

 

Semua tempat usaha non-esensial harus ditutup, sementara restoran atau bar hanya boleh melayani pesan antar.

"Semua orang di negara ini diminta untuk selalu berada di dalam rumah," kata PM Martin dalam sebuah pidato nasional di televisi, dilansir dari laman France 24, Selasa, 20 Oktober 2020.

Ia menambahkan, hanya pekerja sektor usaha esensial yang "diizinkan untuk pergi bekerja."

Sementara kelompok lainnya diminta untuk tetap berada di dalam rumah, dan jika harus berolahraga demi menjaga kebugaran, hanya boleh maksimal dalam radius 5 kilometer dari rumah.

Baca juga: Saat WHO Peringatkan tentang Bahaya Nasionalisme Vaksin...

Inggris

Kelompk anti-lockdown menggelar aksi di London, Inggris, pada Sabtu (17/10/2020).Twitter @frauenmesse Kelompk anti-lockdown menggelar aksi di London, Inggris, pada Sabtu (17/10/2020).

Masih dari Al Jazeera, Inggris berencana untuk menginfeksi sukarelawan muda yang sehat dalam uji coba penelitian Covid-19.

Teknik "tantangan manusia" yang kontroversial ini bertujuan untuk mempelajari penyakit dan berpotensi mempercepat pengembangan vaksin, tetapi ada masalah etika dan keamanan.

Pemerintah Inggris mengatakan mereka akan menginvestasikan 33,6 juta pound Inggris dalam Program Tantangan Manusia yang berkemitraan dengan Imperial College London, perusahaan layanan laboratorium dan percobaan hVIVO, dan Royal Free London NHS Foundation Trust.

Jika disetujui oleh regulator dan komite etika, studi akan dimulai pada Januari dengan hasil yang diharapkan pada Mei 2021.

Dengan menggunakan dosis virus yang terkontrol, tujuan tim peneliti awalnya adalah untuk menemukan jumlah virus terkecil yang diperlukan untuk menyebabkan infeksi Covid-19 pada kelompok kecil orang muda yang sehat, berusia antara 18 dan 30.

Baca juga: Beberapa Catatan soal Resesi Inggris...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Daftar Komorbid yang Bisa Perparah Kondisi jika Terpapar Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Tren
Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Tren
Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Tren
Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com