KOMPAS.com - Semakin bertambah usia, sejumlah gangguan tubuh terkadang muncul dan menjadi kekhawatiran, apalagi permasalahan tulang.
Hal ini terjadi karena pelumas yang melindungi sendi semakin berkurang intensitasnya.
Potensi permasalahan pada tulang yang bisa terjadi adalah osteoarthritis atau peradangan sendi.
Osteoarthritis terjadi karena penipisan dan kerusakan tulang rawan. Siapa saja bisa mengalaminya, termasuk mereka yang berusia muda.
Bagaimana radang sendiri bisa menyerang orang muda?
Dokter Orthopedi dan Traumatologi RSU Haji Surabaya, dr. Muhammad Shoifi SpOT(K) mengungkapkan, osteoarthritis dapat dialami pada usia muda dengan kondisi post traumatic osteoarthritis.
"Osteoarthritis bisa terjadi pada usia muda, yang paling sering adalah post traumatic osteoarthritis," ujar Shoifi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (16/10/2020).
Ia menjelaskan, post traumatic osteoarthritis adalah kondisi osteoarthritis yang terjadi setelah trauma, misalnya ada fraktur atau patah tulang pada area sendi, cedera olahraga, dan lainnya.
Mengutip situs kesehatan MayoClinic, osteoarthritis paling sering memengaruhi sendi di tangan, lutut, pinggul, dan tulang belakang.
Baca juga: Obat Radang Sendi Diuji Coba pada Pasien Parah Infeksi Virus Corona
Osteoartritis terjadi ketika tulang rawan yang menjadi bantalan ujung tulang di persendian tubuh secara bertahap memburuk.
Tulang rawan adalah jaringan yang keras dan licin yang memungkinkan gerakan sendi yang hampir tanpa gesekan.
Akhirnya, jika tulang rawan benar-benar rusak, tulang akan bergesekan dengan tulang.
Selain kerusakan pada tulang rawan, osteoartritis memengaruhi seluruh sendi.
Hal ini menyebabkan perubahan pada tulang dan kerusakan jaringan ikat yang menahan sendi dan menempelkan otot ke tulang, serta menyebabkan peradangan pada lapisan sendi.
Shoifi mengatakan, faktor penyebab osteoarthritis terbagi menjadi dua yakni primer dan sekunder.
"Faktor penyebab primer sampai saat ini belum diketahui secara pasti, namun umumnya dikaitkan dengan faktor usia atau penuaan," ujar Shoifi.
Baca juga: Mengenal Trigger Finger, Radang Sendi Jari yang Bikin Kaku
Sementara, untuk faktor sekunder penyebab osteoarthritis yakni karena post traumatic, obesitas, dan lain-lain.
Berikut rincian faktor sekunder:
Oleh karena itu, Shoifi menyarankan agar berolahraga seperti berenang dan bersepeda untuk menguatkan sendi.
"Olahraga yang paling direkomendasikan adalah renang dan bersepeda," ujar Shoifi.
Ia juga mengimbau agar masyarakat melakukan olahraga secara bertahap sesuai kemampuan khususnya di tahap awal dan dilakukan secara rutin.
Baca juga: 3 Makanan Pereda Nyeri Lutut karena Radang Sendi
Ada gejala awal yang terjadi pada seseorang yang mengalami osteoarthritis.
"Gejalanya ada nyeri pada sendi yang terkena, terutama saat naik tangga-turun tangga, jalan jauh, mulai berdiri jalan setelah fase istirahat, kemudian kaku sendi dan bengkak," ujar Shoifi.
Dilansir dari situs resmi CDC, tidak ada obat atau tindakan khusus untuk mengobati osteoarthritis.
Namun, umumnya dokter akan merekomendasikan kombinasi terapi pada gejala gangguan sendi ini, seperti:
Selain perawatan ini, orang dapat memperoleh kepercayaan diri dalam mengelola osteoarthritis mereka dengan strategi manajemen diri.
Baca juga: Kunyit, Obati Radang Sendi hingga Cegah Stres Pasca Trauma
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.