Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Virus Corona Bisa Bertahan hingga 28 Hari di Uang Kertas hingga Layar Ponsel

Kompas.com - 13/10/2020, 09:30 WIB
Mela Arnani,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

Penulis studi menuturkan, kemampuan virus corona bertahan pada baja tahan karat di suhu yang lebih dingin dapat menjelaskan wabah Covid-19 di fasilitas pemrosesan daging dan penyimpanan dingin.

Ribuan pekerja dinyatakan positif terinfeksi virus corona di pabrik pengolahan daging dan rumah potong hewan di seluruh dunia.

Alasan lainnya, kondisi kerja berdekatan, lingkungan yang dingin dan lembap, dan membutuhkan teriakan karena mesin yang bising turut menjadi penyebabnya.

Para peneliti CSIRO mengklaim temuannya mendukung penelitian sebelumnya, yang menunjukkan virus corona dapat bertahan hidup di makanan segar dan beku.

"Saat ini tidak ada kasus Covid-19 yang dikonfirmasi yang ditularkan melalui makanan atau kemasan makanan," kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Namun, WHO mencantumkan sejumlah tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari kontaminasi silang.

Baca juga: Deteksi 12 Kasus Covid-19 Infeksi Lokal, China Tes 9 Juta Warga dalam 5 Hari 

Penelitian dikritik

Mantan Direktur Common Cold Center Cardiff University Prof Ron Eccles mengkritik penelitian yang dilakukan CSIRO.

Ia mengatakan, pernyataan virus dapat bertahan selama 28 hari menyebabkan ketakutan yang tidak perlu di masyarakat.

"Virus menyebar di permukaan dari lendir pada batuk dan bersin, serta jari-jari (tangan yang) kotor. Penelitian ini tidak menggunakan lendir manusia segar sebagai pembawa virus," ujar Eccles.

Lendir segar, lanjutnya, merupakan lingkungan yang tidak ramah bagi virus karena mengandung banyak sel darah putih yang menghasilkan enzim untuk menghancurkan virus, dapat mengandung antibodi dan bahan kimia lain untuk menetralkan virus.

"Menurut pendapat saya, virus yang menular hanya akan bertahan selama berjam-jam di dalam lendir di permukaan dibandingkan berhari-hari," kata dia.

Baca juga: Ilmuwan Selidiki Dugaan Mutasi Virus Corona di Cile

Kemungkinan virus menular lewat benda mati kecil

Makalah yang diterbitkan oleh The Lancet pada Juli, Profesor Mikrobiologi Rutgers University Emanuel Goldman menyampaikan, kemungkinan virus menular melalui permukaan benda mati sangat kecil.

Ia menambahkan, studi yang menunjukkan risiko signifikan telah dirancang dengan sedikit kemiripan dengan skenario kehidupan nyata.

Pada Minggu lalu, seorang profesor kedoktertan University of California Monica Gandhi menuturkan, virus corona tidak menyebar melalui permukaan.

Sementara itu, beberapa ahli juga meragukan ancaman yang sebenarnya ditimbulkan oleh transmisi permukaan dalam kehidupan, di mana virus corona mayoritas ditularkan saat orang batuk, bersin, atau berbicara.

Terdapat pula bukti jika virus corona dapat disebarkan partikel yang menggantung di udara.

Selain itu, menurut Pusat Pengendalian Penyakit AS, seseorang kemungkinan dapat tertular Covid-19 dengan menyentuh permukaan yang terinfeksi seperti logam atau plastik. Akan tetapi, hal tersebut diyakini jauh lebih jarang terjadi.

Baca juga: CDC Peringatkan, Obesitas Tingkatkan Risiko Covid-19 yang Parah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com