Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deteksi 12 Kasus Covid-19 Infeksi Lokal, China Tes 9 Juta Warga dalam 5 Hari

Kompas.com - 12/10/2020, 20:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagai negara pertama yang mendeteksi adanya kasus infeksi virus corona, China telah berhasil melalui masa puncak pandemi ini.

Sebagian besar wilayah China kini diklaim telah terbebas dari ancaman Covid-19. Jika pun ada kasus baru, itu disebut kasus impor dari negara lain.

Namun diberitakan CNN, per Minggu (11/10/2020), terdeteksi 12 kasus infeksi Covid-19 yang disinyalir berasal dari penularan lokal di Kota Qingdao, China.

Kasus-kasus itu telah dikaitkan dengan rumah sakit yang menjadi tempat perawatan pasien corona dari infeksi impor.

Yang membuat pemerintah setempat khawatir bukan perkara jumlah, tetapi penularan lokal.

Artinya, dimungkinkan ada lebih banyak masyarakat di kota pelabuhan itu yang memiliki virus corona di dalam tubuhnya.

Pemerintah setempat pun melakukan pengujian massal di Qingdao Chest Hospital dan melakukan penguncian. Di sana, ada 114.862 orang termasuk pasien dan staf yang dites negatif hari ini, Senin (12/10/2020).

Baca juga: Belum Selesai Virus Corona, China Kini Diserang Norovirus

Tes massal

Selain di rumah sakit yang bersangkutan, pemerintah setempat juga berencana melakukan tes secara serempak kepada 9 juta warganya.

Langkah tes massal tersebut dilakukan demi bisa melacak dan mengetahui persebaran virus corona secara optimal.

Tes ini akan diselenggarakan secara bertahap dalam waktu 5 hari, tindakan ini diambil agar tidak terjadi penyebaran virus yang lebih luas.

Pengetesan masal seperti ini memang biasa dilakukan di China dalam menanggulangi persebaran virus corona, jadi ini bukan yang pertama kalinya.

Dengan metode pengujian masal seperti itu, China mengklaim berhasil menjaga tingkat infeksi secara nasional ada di tingkat yang rendah.

Baca juga: 5 Negara di Asia dengan Kasus Aktif Covid-19 Terbanyak, Indonesia Nomor 3

Metode itu pula yang disebut membuat kehidupan di China perlahan berangsur pulih dan kembali normal.

Masyarakat pun sudah banyak yang melakukan kegiatan liburan di hari-hari besar.

Qingdao, sebagai salah satu kota yang memiliki banyak pantai wisata, kemudian berpotensi meningkatkan kasus infeksi jika tidak segera dilakukan pengetesan dan pelacakan kasus.

Hal ini tidak lain karena banyak wisatawan yang datang ke sana untuk berwisata menikmati pantai.

Hingga saat ini, pihak berwenang di Qingdao belum bisa menyebutkan dari mana sumber spesifik penularan pada 12 kasus yang ditemukan.

Baca juga: Survei: Perusahaan Dinilai Lebih Bisa Diandalkan daripada Pemerintah Saat Pandemi Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tren
Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Tren
6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

Tren
Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Tren
Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Tren
Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Tren
Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

Tren
Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Tren
Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Tren
Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing 'Oren' Barbar

Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing "Oren" Barbar

Tren
8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Tren
Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com