Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjun Bebas dari Ruang Angkasa, Mungkinkah?

Kompas.com - 11/10/2020, 19:32 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pernahkah terpikir ada manusia yang melakukan aksi terjun bebas dari ketinggian puluhan kilometer menuju Bumi?

Ternyata, hal itu pernah terjadi 8 tahun lalu, tepatnya 14 Oktober 2012, oleh Felix Baugartner.

Felix adalah seorang skydriver asal Austria berusia 51 tahun. Saat menjalankan misinya, ia berusia 43 tahun.

Berdasarkan informasi di laman Red Bull, Felix diluncurkan menggunakan balon helium berbentuk kapsul ke stratostfer di ketinggian 38,969.4 m dari Roswell, New Mexico.

Sesampainya di sana, ia melompat bebas menuju Bumi dan menjadi orang pertama yang memecahkan rekor, yaitu terjun bebas di kecepatan yang setara dengan kecepatan suara.

Dari titik awal lompatan, Felix tidak menggunakan alat apa pun kecuali baju dan helm yang ia kenakan.

Ketika mendekati Bumi di ketinggian sekitar 7 km di atas permukaan laut, ia baru mengembangkan parasutnya untuk melakukan pendaratan.

Namun, aksi ini ternyata bukan aksi yang spontan, melainkan sudah direncanakan sejak 7 tahun sebelumnya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Lahirnya NASA dan Perlombaan Ruang Angkasa...

Petakan misi sejak 2005

Dimulai pada 2005, Felix dan Red Bull mulai memetakan missinya.

Kemudian, mereka mengembangkan kapsul di Sage Cheshire Aerospace dan melakukan perekrutan tim pada 2007.

Hingga tahun 2008, David Clark Company meyetujui memproduksi pakaian khusus untuk Felix melangsungkan aksinya.

Pada 2009, proses persiapan terus dikebut, parasut mulai dikembangkan, tim medis pun dipersiapkan.

Felix sebagai pelaku tunggal aksi tak biasa ini juga mulai melakukan latihan.

Tahun berikutnya, pengujian terhadap alat dan perlengkapan yang akan digunakan terus dilakukan dan Feliz mendapatkan lisensi atas balon gasnya.

Selanjutnya, pada 2011, pelatihan fisik, psikologis, dan teknis diintensifkan oleh Felix. Peralatan pun diluncurkan untuk pertama kalinya pada Desember, namun tanpa awak.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Melihat Tiga Jenis Artefak Indonesia Peninggalan Majapahit yang Dikembalikan AS

Melihat Tiga Jenis Artefak Indonesia Peninggalan Majapahit yang Dikembalikan AS

Tren
Sumur Tua Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Jerman, Simpan 'Harta Karun'

Sumur Tua Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Jerman, Simpan 'Harta Karun'

Tren
Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Bandung, Ini Daerah yang Merasakan

Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Bandung, Ini Daerah yang Merasakan

Tren
Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Tren
Berapa Kali BPJS Kesehatan Bisa Digunakan untuk Mengakses Layanan Rumah Sakit dalam Sehari?

Berapa Kali BPJS Kesehatan Bisa Digunakan untuk Mengakses Layanan Rumah Sakit dalam Sehari?

Tren
Mengintip Surat Terakhir George Mallory, Ditulis 100 Tahun Lalu Sebelum 'Ditelan' Everest

Mengintip Surat Terakhir George Mallory, Ditulis 100 Tahun Lalu Sebelum "Ditelan" Everest

Tren
Resmi, Inilah Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Resmi, Inilah Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Tren
Kisah Petugas Kebersihan Pesawat Jadi Pilot di Nigeria, Penantian 24 Tahun Terwujud

Kisah Petugas Kebersihan Pesawat Jadi Pilot di Nigeria, Penantian 24 Tahun Terwujud

Tren
Menakar Peluang Indonesia Vs Irak pada Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024...

Menakar Peluang Indonesia Vs Irak pada Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024...

Tren
Amankah Berolahraga Saat Perut Kosong? Kenali Potensi Risikonya Berikut Ini

Amankah Berolahraga Saat Perut Kosong? Kenali Potensi Risikonya Berikut Ini

Tren
Arab Saudi Dilanda Hujan Lebat, Banjir Menerjang Madinah

Arab Saudi Dilanda Hujan Lebat, Banjir Menerjang Madinah

Tren
Aliran Uang Kementan untuk Kebutuhan Pribadi SYL, dari Sunat Cucu hingga Hadiahi Mobil Anak

Aliran Uang Kementan untuk Kebutuhan Pribadi SYL, dari Sunat Cucu hingga Hadiahi Mobil Anak

Tren
45 Kata-kata Selamat Hari Buruh 2024, Bakar Semangat Para Pekerja

45 Kata-kata Selamat Hari Buruh 2024, Bakar Semangat Para Pekerja

Tren
Mengapa 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional? Berikut Latar Belakangnya

Mengapa 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional? Berikut Latar Belakangnya

Tren
4 Suplemen untuk Menambah Nafsu Makan, Apa Saja?

4 Suplemen untuk Menambah Nafsu Makan, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com