Terlebih, saat ini proses pengujian di laboratorium biasanya memakan waktu antre yang tidak sebentar, karena banyaknya sampel yang harus diuji.
Selama waktu tunggu itu ada kemungkinan virus mati apabila proses dan media penyimpanammya tidak sesuai standar.
"Kalau cool chain-nya tidak standar, terlalu panas, sering dibuka, suhunya akan menjadi naik.
Kalau naik, spesimennya nanti bisa rusak, kalau salah penyimpanan, atau terlalu lama tidak (segera) dicek," jelas Windu.
Baca juga: Update Corona Global: 37 Juta Orang Positif | Debat Capres AS Digelar Virtual
Oleh karena itu, Windu memandang pentingnya sebuah laboratorium memiliki kapasitas yang tinggi.
Ini penting untuk meminimalisir risiko terjadinya kerusakan sampel akibat terlalu lama menunggu atau diproses melalui media yang tidak sesuai standar.
Namun, ketika proses penyimpanan sampel swab dilakukan sesuai standar, tidak akan ada kerusakan pada sampel yang akan diuji di laboratorium.
"Oh iya, makanya semua kan harus sesuai dengan SOP, prosedurnya, peralatannya, kalau tidak hasilnya false," pungkas Windu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.