Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Hasil PCR Seseorang di Beda Lokasi Tes Bisa Berbeda?

Kompas.com - 10/10/2020, 11:01 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - 

KOMPAS.com - Tes swab Polymerase Chain Reaction (PCR) diketahui menjadi metode uji yang diakui akurat dalam mendeteksi infeksi virus corona pada seseorang.

Ada cara lain yang banyak dilakukan, yakni tes cepat atau rapid test, tetapi ini tidak dapat dijadikan acuan apakah seseorang mengidap Covid-19 atau tidak.

Terkait uji PCR, sebagai metode deteksi Covid-19 yang valid, tentu hasilnya tidak akan menimbulkan keraguan pada pihak yang melakukannya.

Namun, apa jadinya ketika seseorang melakukan tes PCR dua kali di tempat yang berbeda dalam waktu yang sama, tetapi hasilnya berbeda. Ada yang positif, ada yang negatif.

Hal ini menjadi pertanyaan bagi para warganet. Salah satunya akun Twitter @FaizalOktaW.

"Enggak iya, ini PCR lho. Kok  bisa sampe pemeriksaan pertama dan kedua beda hasil. Berarti yang pertama positif palsu dong? 20 orang lebih lho ini gak sedikit. Harus lebih menelusuri dalam dan luas, bagaimana kok bisa kayak gitu? Dan apakah bisa jadi lab lain kejadian serupa?" tanya dia.

Sementara itu, akun @anantuk juga mempertanyakan soal perbedaan hasil PCR tes Covid-19 di beda tempat.

"Hasil PCR antar RS hasilnya bisa beda-beda itu kira-kira kenapa ya?" tulisnya.

Baca juga: IDI Khawatir Demo Picu Lonjakan Kasus Covid-19

Epidemiolog dari Universitas Airlangga (Unair), Windu Purnomo, menyebut perbedaan hasil PCR antara 2 lokasi pengetesan itu bisa saja terjadi.

Menurutnya, hal tersebut terjadi karena adanya proses pengujian yang tidak dilakukan sesuai standar.

"Kan ada, ketika sama-sama PCR, di sini kok negatif, di situ kok positif, ya karena salah satunya (tes) pasti enggak standar," kata Windu, Jumat (9/10/2020).

Menurutnya, dalam melakukan PCR, semua proses harus dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku. Mulai dari proses penyimpanan sampel hingga cara menyimpannya.

Dia menegaskan menjaga sampel ini sangat penting, karena jika kondisunya berubah, maka dapat memengaruhi hasil akhir dari uji PCR yang dilakukan.

Baca juga: Ancaman Lonjakan Kasus Corona karena Demo, Pemerintah Diminta Hati-hati Buat Regulasi

"Kalau media penyimpanannya dan cara penyimpanannya ini tidak standar, virusnya keburu mati. Jadi yang seharusnya (hasil PCR) positif, bisa negatif, karena (virus dalam sampel yang diambil melalui tes usap) sudah mati, gitu," jelas dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com