KOMPAS.com – Salah satu hal yang menjadi pertanyaan banyak orang selama wabah pandemi Covid-19 adalah, apakah vaksinasi flu akan berpengaruh saat terinfeksi virus corona?
Seperti diketahui, di Amerika Serikat, flu adalah salah satu penyakit yang kerap menjadi alasan seseorang menjalani rawat inap di rumah sakit.
Statistik dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS, selama musim flu Amerika Serikat 2019-2020, ada 39-56 juta kasus penyakit tersebut.
Mereka yang melakukan kunjungan medis flu tercatat18-26 juta orang, sedangkan mereka yang menjalani rawat inap sekitar 740.000 orang.
Flu sendiri menyebabkan kematian hingga 62.000 orang di AS.
Oleh karena itu, melakukan vaksinasi flu menjadi salah satu hal yang banyak dilakukan oleh masyarakat di sana.
Baca juga: Amati 5 Hal Berikut Ini untuk Bedakan Gejala Covid-19 dan Flu Biasa
Dalam penelitian yang terbit di Jurnal of Clinical and Translational Science, peneliti mengungkapkan, tak ada perbedaan tingkat keparahan Covid-19 antara orang yang menerima vaksin flu maupun tidak.
Penelitian yang dipimpin oleh D. Joe Zein tersebut menggunakan data dari individu yang terdaftar di pendaftaran Covid-19 di Cleveland Clinic.
Data tersebut berisi data individu di Klinik Claveland, baik yang positif maupun tidak.
Data ini melibatkan lebih dari 13.000 orang yang melakukan tes pada kurun waktu antara 8 Maret hingga 15 April 2020.
Dari data itu, mereka membagi data menjadi antara penerima vaksin influenza pada musim gugur atau musim dingin 2019 dengan mereka yang tidak menerima vaksin pada periode tersebut.
Data penerima vaksin dipilih dari mereka yang mendapatkan vaksin bebas adjuvant, yakni bahan tambahan pada vaksin untuk membuat respons imun yang kuat.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan, kedua kelompok yang diteliti sama-sama memiliki risiko yang sama untuk dirawat di rumah sakit, di ICU, maupun mengalami kematian akibat Covid-19.
Baca juga: Bagaimana Cara Membedakan Flu dengan Covid-19?
Oleh karena itu, saat musim flu terjadi, vaksin flu diharapkan mampu membantu mencegah adanya “twindemic” yakni kemunculan flu dan Covid-19 secara bersamaan.