Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persentase Kematian Akibat Corona di Indonesia Lebih Tinggi dari India dan Filipina, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 29/09/2020, 19:00 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

"Apabila setelah ditemukan kasus, dilakukan isolasi, dukungan rawatan, pelacakan kasus kontak, hingga karantina. Itu bagus," lanjutnya.

Oleh karena itu, Dicky menilai, penemuan dari kasus itu tidak serta merta berdampak atau berarti negatif.

"Karena tergantung. Kalau tindak lanjutnya berupa langkah-langkah cepat seperti contact tracing hingga isolasi dan karantina, itu bagus. Kita mencegah orang menjadi lebih sakit, sehingga mencegah kematian juga," jelasnya.

Sebab, karena cepat diketahui dan ditindaklanjuti, orang-orang terpapar yang tadinya berpotensi menjadi kritis dapat terhindar dari kematian.

Baca juga: Menkes Terawan Trending di Twitter, Berikut Sederet Pernyataannya Selama Pandemi Corona

Angka kematian

Sementara, jika berbicara pada angka tingkat kematian akibat Covid-19 yang tinggi, Dicky menyebut itu menunjukkan upaya deteksi dan menemukan kasus positif yang masih jauh dari ideal.

"Karena, artinya, walau pun jumlah kasus positif atau terkonfirmasi di negara kita masih di bawah negara lain. Namun, sebetulnya, yang terjadi sebenarnya berdasarkan tes positivity rate, jauh lebih tinggi dari yang dilaporkan ini," tuturnya.

Menurut Dicky, hal itu yang menyebabkan tingginya angka kematian di Indonesia.

"Saat orang yang terpapar tidak terdeteksi sejak awal, mereka dapat membawa virus dan menginfeksi orang yang memiliki komorbid dan berisiko tinggi. Jika orang-orang ini terlambat mendapat perawatan, tidak diisolasi, maka berpotensi masuk fase kritis dan tidak tertolong," jelasnya.

Dicky menilai kondisi ini adalah sebuah implikasi atau konsekuensi logis dari tidak memadainya aspek deteksi dini, testing, dan contact tracing.

Meski masih berada di bawah rerata kematian dunia, tingkat kematian ini dinilai sebagai sebuah indikator yang valid.

"Ada yang disebut lagging indicator. Jadi, kematian, angka orang yang dirawat di rumah sakit adalah lagging indicator dari suatu pandemi," sebutnya.

Lagging indicator pada kondisi ini pun menggambarkan kondisi yang buruk.

"Itu (lagging indicator) menggambarkan bahwa performa pengendalian atau manajemen pengendalian pandemi ini masih jauh dari ideal," ungkap Dicky.

Oleh karena itu, ia menilai bahwa penting sekali melihat angka kematian ini sebagai indikator.

Penguatan testing

Dicky menilai perlunya dilakukan penguatan testing untuk melihat gambaran yang lebih utuh dan mencegah potensi kasus Covid-19 yang lebih parah hingga berujung kematian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Usai Gelar Pesta Pranikah Mewah Anaknya, Mukesh Ambani Tak Lagi Jadi Orang Terkaya Asia

Usai Gelar Pesta Pranikah Mewah Anaknya, Mukesh Ambani Tak Lagi Jadi Orang Terkaya Asia

Tren
Jalan Kaki 30 Menit Membakar Berapa Kalori?

Jalan Kaki 30 Menit Membakar Berapa Kalori?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 3-4 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 3-4 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 2-3 Juni | Orang dengan Gangguan Kesehatan Tertentu yang Tak Dianjurkan Minum Air Kelapa

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 2-3 Juni | Orang dengan Gangguan Kesehatan Tertentu yang Tak Dianjurkan Minum Air Kelapa

Tren
Amankah Tidur dengan Posisi Kepala, Badan, dan Kaki Tidak Sejajar?

Amankah Tidur dengan Posisi Kepala, Badan, dan Kaki Tidak Sejajar?

Tren
Parade 6 Planet 3 Juni 2024, Bisa Dilihat Jam Berapa?

Parade 6 Planet 3 Juni 2024, Bisa Dilihat Jam Berapa?

Tren
Kemenag Siapkan 300 Kuota Jemaah Haji untuk Ikuti Safari Wukuf

Kemenag Siapkan 300 Kuota Jemaah Haji untuk Ikuti Safari Wukuf

Tren
Produk yang Tidak Harus Menyertakan Sertifikasi Halal, Apa Saja?

Produk yang Tidak Harus Menyertakan Sertifikasi Halal, Apa Saja?

Tren
Kisah Penerjunan Kucing dengan Parasut, Berjasa Basmi Tikus di Kalimantan

Kisah Penerjunan Kucing dengan Parasut, Berjasa Basmi Tikus di Kalimantan

Tren
Sepanjang Mei, Ada 4 Aturan Baru Pemerintah yang Tuai Kegaduhan Publik

Sepanjang Mei, Ada 4 Aturan Baru Pemerintah yang Tuai Kegaduhan Publik

Tren
Cincin Emas Berusia 2.300 Tahun Ditemukan di Tempat Parkir Yerusalem

Cincin Emas Berusia 2.300 Tahun Ditemukan di Tempat Parkir Yerusalem

Tren
Daftar Ormas Keagamaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Daftar Ormas Keagamaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Tren
Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Tren
8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

Tren
4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com