"Ada bukti yang berkembang bahwa tetesan dan partikel di udara dapat tetap melayang dan dihirup oleh orang lain, bahkan menempuh jarak lebih dari 2 meter," tulis CDC.
Secara umum, lingkungan dalam ruangan tanpa ventilasi yang baik meningkatkan risiko ini.
Dibandingkan dengan penyakit pernapasan lain, Covid-19 termasuk di antara yang paling mudah menular.
Baca juga: CDC: Tanpa Gejala Sakit, Anak-anak Tetap Bisa Menularkan Virus Corona
Semakin dekat penderita Covid-19 berinteraksi dengan orang lain dan semakin lama interaksinya, risiko penyebaran virus akan semakin tinggi.
Terkait risiko penularan dari hewan ke manusia, CDC menyebut belum ada bukti bahwa hewan berperan penting dalam penyebaran Covd-19.
"Berdasarkan keterbatasan informasi yang tersedia hingga saat ini, risiko penularan Covid-19 hewan kepada manusia tergolong rendah," kata CDC.
"Lebih banyak penelitian diperlukan untuk memahami apakah dan bagaimana hewan yang berbeda dapat terpengaruh oleh Covid-19," lanjutnya.
Akan tetapi, dalam beberapa situasi virus corona kemungkinan dapat menyebar dari manusia ke hewan.
CDC mencatat sejumlah kecil hewan peliharaan di seluruh dunia, termasuk kucing dan anjing, dilaporkan terinfeksi virus corona setelah kontak dekat dengan penderita Covid-19.
Baca juga: Banyak Pihak Minta Pilkada 2020 Ditunda, Bagaimana Saran Epidemiolog?
Dikuti dari CNN (21/9/2020), pada bulan April, panel ilmiah mengatakan kepada Gedung Putih bahwa penelitian menunjukkan virus corona dapat menyebar tidak hanya melalui bersin atau batuk, tetapi juga hanya dengan berbicara, atau bahkan mungkin hanya bernapas.
"Sementara penelitian spesifik (virus corona) saat ini terbatas, hasil penelitian yang tersedia konsisten dengan aerosolisasi virus dari pernapasan normal," menurut surat yang ditulis oleh Dr. Harvey Fineberg, mantan dekan Harvard School of Public Health.
"Saat ini penelitian yang tersedia mendukung kemungkinan bahwa (coronavirus) dapat menyebar melalui bioaerosol yang dihasilkan langsung oleh pernafasan pasien," kata surat itu.
Kemudian pada bulan Juli, 239 ilmuwan menerbitkan surat yang mendesak Organisasi Kesehatan Dunia dan organisasi kesehatan masyarakat lainnya untuk lebih terbuka tentang kemungkinan orang tertular virus dari tetesan yang mengambang di udara.
Setelah surat itu diterbitkan, WHO merilis laporan yang merinci bagaimana virus corona dapat menular dari satu orang ke orang lain, termasuk melalui udara selama prosedur medis tertentu dan mungkin udara di ruang dalam ruangan yang padat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.