Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Unggahan Dugaan Kasus Perpeloncoan Ospek Online Universitas Bengkulu, Ini Cerita Lengkapnya

Kompas.com - 20/09/2020, 09:20 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menjelaskan tentang adanya dugaan perploncoan terhadap mahasiswa baru di Universitas Bengkulu, viral di media sosial.

Unggahan tersebut dibagikan oleh akun media sosial Twitter @ababil_kuadrat pada Rabu (16/9/2020).

Dalam unggahan itu, terdapat beberapa video yang menampilkan cuplikan gambar sejumlah senior di kampus yang diduga adalah Universitas Bengkulu, yang memarahi mahasiswa baru (maba).

"Kronologis Kasus Perloncoan pada Ospek di Fakultas Teknik Universitas Bengkulu (UNIB). Jadi niat awalnya saya mengekspose kasus ini dikarenakan keluhan dari teman teman saya yang berkuliah di FT UNIB terhadap pelaksanaan ospeknya.," tulis akun Twitter @ababil_kuadrat.

Hingga berita ini diturunkan, unggahan tersebut telah diretweet lebih dari 17.000 kali dan disukai lebih dari 53.400 kali.

Baca juga: Selain di Unesa, Berikut Sederet Kejadian Memilukan Saat Ospek Mahasiswa Baru

Penelusuran Kompas.com

Kompas.com menghubungi langsung pemilik akun Twitter @ababil_kuadrat.

Ababil menceritakan, pada awalnya, dia justru tidak mengetahui apa-apa mengenai kegiatan ospek di UNIB karena dirinya bukan mahasiswa baru di sana.

Singkat cerita, ada salah satu temannya yang mengirim video ospek di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang juga viral belakangan ini, di grup chat WhatsApp (WA) nya.

Berangkat dari situ lah, salah satu teman Ababil lainnya yang menjadi maba di Unib mengomentari video tersebut dan mengatakan jika dirinya mendapat ospek lebih parah daripada di Unesa.

"Nah, itu kan grup chat WA teman-teman SMK saya, terus ada yang nyeletuk 'ah kami lebih parah dari ini (ospek di Unesa)'," kata Ababil saat dihubungi Kompas.com, Minggu (20/9/2020).

Hingga akhirnya, banyak teman-teman satu angkatannya di SMK yang juga menjadi maba di Fakultas Teknik Unib turut menyuarakan bahwa mereka tidak menyukai bagaimana ospek dilaksanakan.

Namun, teman-teman Ababil tersebut tidak berani menyampaikan keluhan itu kepada pihak kampus lantaran adanya tekanan dari senior mereka.

"Setelah mendengar cerita di WA grup tadi, lalu saya tanya ke mereka apakah ada bukti berupa video, rekaman atau foto?," tanya Ababil.

Dikirimi link YouTube sebagai bukti

Salah satu teman Ababil akhirnya mengirimkan bukti berupa link live YouTube.

Pada Selasa (15/9/2020) pukul 12.00 WIB, video rekaman live YouTube yang dikirimkan rekannya itu masih bisa diakses oleh umum.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com