Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca dari Italia, Apa yang Dilakukan Saat Rumah Sakit Penuh?

Kompas.com - 14/09/2020, 14:30 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Saat itu, Menteri Kesehatan Italia juga terus melakukan perpanjangan kebijakan penguncian.

Ketika pandemi masih berlangsung, para ahli mengungkapkan sejumlah pelajaran yang dapat diambil dari kondisi wabah yang sudah terlanjut menyebur.

"Kesalahan terbesar yang kita lakukan adalah memasukan pasien Covid-19 ke dalam RS di wilayah tersebut," kata Wakil Perdana Menteri Lombardy, Carlo Borghetti.

Borghetti menilai, seharusnya mereka segera membangun struktur yang terpisah khusus bagi orang yang terinfeksi virus corona

"Saya merekomendasikan kepada dunia untuk melakukan ini, jangan mengirim pasien Covid-19 ke fasilitas layanan kesehatan yang belum terinfeksi," lanjut dia.

Selain itu, faktor struktural yang lebih mendalam juga disebut berpengaruh terhadap kurangnya kapasitas RS, yaitu sistem layanan kesehatan yang tersentralisasi pada rumah sakit besar.

"Dalam 20 tahun terakhir, wilayah ini memang berinvestasi tinggi pada RS. Sayangnya, kita tidak melakukan hal yang sama pada layanan kesehatan lokal. Sebagai akibatnya, kita tenggelam," ujarnya.

Baca juga: Jubir Satgas Covid-19 Riau: Jangan Gara-gara Pilkada Rumah Sakit Penuh

Strategi untuk kembali bangkit

Pada perkembangannya, tingkat penambahan kasus baru di Italia semakin menurun dari waktu ke waktu.

Melansir New York Times31 Juli 2020, rumah sakit-rumah sakit di Italia tidak lagi penuh. Bahkan, kasus kematian harian di Lombardy berkisar di angka 0.

Meskipun menunjukkan kondisi yang membaik, para ahli tetap mengingatkan bahwa pandemi tidak dapat ditebak.

Mereka pun sadar akan perubahan kondisi yang dapat terjadi secara tiba-tiba.

Setelah memulai jalan yang terjal di awal pandemi, dilakukan konsolidasi dan pertahanan atas hasil dari penguncian (lockdown) nasional yang ketat.

Pemerintah menggunakan pertimbangan dari komite teknis dan bukti ilmiah untuk membuat kebijakan selanjutnya.

Dokter-dokter lokal, RS, dan petugas kesehatan mengumpulkan setidaknya 20 indikator virus secara harian dan mengirimkannya ke otoritas wilayah.

Setelah itu, indikator tersebut dikirimkan ke Institut Kesehatan Nasional (NIH).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apakah Karyawan Swasta Dapat Libur Cuti Bersama Idul Adha? Berikut Aturannya

Apakah Karyawan Swasta Dapat Libur Cuti Bersama Idul Adha? Berikut Aturannya

Tren
7 Manfaat Memelihara Anjing, Salah Satunya Baik untuk Kesehatan Jantung

7 Manfaat Memelihara Anjing, Salah Satunya Baik untuk Kesehatan Jantung

Tren
Arab Saudi Uji Coba Taksi Terbang Tanpa Awak di Musim Haji 2024

Arab Saudi Uji Coba Taksi Terbang Tanpa Awak di Musim Haji 2024

Tren
Kapan Waktu yang Tepat Calon Karyawan Bertanya soal Gaji?

Kapan Waktu yang Tepat Calon Karyawan Bertanya soal Gaji?

Tren
Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 70? Berikut Jadwal, Cara Daftar, Syaratnya

Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 70? Berikut Jadwal, Cara Daftar, Syaratnya

Tren
Menko PMK Sebut Judi Online Bahaya, tapi Korbannya Akan Diberi Bansos

Menko PMK Sebut Judi Online Bahaya, tapi Korbannya Akan Diberi Bansos

Tren
KA Blambangan Ekspres dan Banyubiru Kini Gunakan Kereta Ekonomi New Generation, Cek Tarifnya

KA Blambangan Ekspres dan Banyubiru Kini Gunakan Kereta Ekonomi New Generation, Cek Tarifnya

Tren
Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Arafah untuk Wukuf, Ini Alur Perjalanannya

Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Arafah untuk Wukuf, Ini Alur Perjalanannya

Tren
Cara Mengubah Kalimat dengan Format Huruf Besar Menjadi Huruf Kecil di Google Docs

Cara Mengubah Kalimat dengan Format Huruf Besar Menjadi Huruf Kecil di Google Docs

Tren
Lolos SNBT 2024, Ini UKT Kedokteran UGM, Unair, Unpad, Undip, dan UNS

Lolos SNBT 2024, Ini UKT Kedokteran UGM, Unair, Unpad, Undip, dan UNS

Tren
Cara Daftar KIP Kuliah Jalur Mandiri PTN 2024, Klik kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Cara Daftar KIP Kuliah Jalur Mandiri PTN 2024, Klik kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Tren
Cara Cek Lokasi Faskes dan Kantor BPJS Kesehatan Terdekat secara Online

Cara Cek Lokasi Faskes dan Kantor BPJS Kesehatan Terdekat secara Online

Tren
Ramai soal Video WNA Sebut IKN 'Ibukota Koruptor Nepotisme', Jubir OIKN: Bukan di Wilayah IKN

Ramai soal Video WNA Sebut IKN "Ibukota Koruptor Nepotisme", Jubir OIKN: Bukan di Wilayah IKN

Tren
Pos Indonesia Investasi Robot untuk Efisiensi Gaji, Ekonom: Perlu Analisis Lagi

Pos Indonesia Investasi Robot untuk Efisiensi Gaji, Ekonom: Perlu Analisis Lagi

Tren
Jawaban Anies soal Isu Duet dengan Kaesang, Mengaku Ingin Fokus ke Koalisi

Jawaban Anies soal Isu Duet dengan Kaesang, Mengaku Ingin Fokus ke Koalisi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com