"Karena belum ada data dari lembaga di luar Jawa. Jadi, sekarang, tentulah perlu dari sudut penelitian, melihat asosiasi antara D614G pada virus yang terdeteksi dengan klinik," lanjutnya.
Dengan terdeteksinya strain virus corona yang diyakini jauh lebih menular ini, Herawati mengingatkan agar ada peningkatan kepatuhan protokol kesehatan dari yang sebelumnya telah dilakukan.
"Betul-betul di sini, protokol kesehatan yang ketat harus dijalankan," tutur Herawati.
Baca juga: China Publikasi Data Genom Virus Corona di Beijing, Diduga Strain Eropa
Menurut dia, pendekatan sosial budaya dan antropologi perlu diterapkan untuk dapat melakukan penetrasi terhadap perubahan perilaku masyarakat.
Herawati menilai, perlu dilakukan pendekatan ke grassroot (akar rumput) untuk meningkatkan kepatuhan ini.
"Kepatuhan perlu ditingkatkan. Nah, pendekatannya itu ke grassroot mestinya," ujarnya.
Tepat enam bulan pandemi Covid-19 di Indonesia hari ini, Rabu (2/9/2020), sejak diumumkan kasus pertama pada 2 Maret 2020, belum ada tanda-tanda berakhir.
Bahkan, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 justru mencatat peningkatan kasus dalam beberapa waktu terakhir.
Kondisi ini dikhawatirkan juga disebabkan oleh faktor strain mutasi virus corona yang lebih menular ini.
Baca juga: Strain Virus Corona yang Lebih Menular Terdeteksi di Indonesia, Apa yang Harus Dilakukan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.