Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Di media sosial beredar informasi yang menyebutkan ivermectin sebagai obat yang efektif menyembuhkan orang yang terjangkit Covid-19.
Namun, hingga saat ini, Food and Drug Administration (FDA) masih berpegang pada penelitian yang menyatakan perlu pengujian lanjutan untuk memastikan ivermectin bisa mencegah atau mengobati Covid-19.
Dengan demikian, informasi soal ivermectin sebagai obat efektif terhadap Covid-19 salah.
Media sosial Twitter akhir-akhir ini dihangatkan banyak twit mengenai ivermectin sebagai obat untuk virus Corona atau Covid-19. Salah satu akun yang mengunggah kabar itu yakni akun Twitter @PaigeZanco.
Berikut twit-nya pada Jumat (28/8/2020).
Ivermectin kills Corona virus, great breakthrough! https://t.co/1OP2FEk1QB
— Paige Zanco (@PaigeZanco) August 28, 2020
Sejumlah akun lain juga menyatakan keampuhan ivermectin mampu melawan Covid-19. Salah satunya, akun Twitter @RoosGartner.
Pada Kamis (27/8/2020) dia menulis, "WOW GOOD NEWS #ivermectin cures Corona ifections within 48 hours and is already proved Safe!"
Informasi soal ivermectin sebagai obat Covid-19 sebelumnya pernah tersiar di media sosial beberapa bulan lalu. Salah satunya diunggah akun Facebook Jimmy Iskandar Mba.
Pada 6 April 2020 dia melayangkan posting berikut:
Ivermectin kills Corona virus, great breakthrough! https://t.co/1OP2FEk1QB
— Paige Zanco (@PaigeZanco) August 28, 2020
Benarkah klaim bahwa ivermectin dapat mengobati pasien yang terjangkit Covid-19?
Di laman resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau Food and Drug Administration (FDA) ditemukan penjelasan soal ivermectin dan kaitannya dengan Covid-19.
Dalam penjelasannya, FDA menegaskan tidak menganjurkan penggunaan ivermectin untuk mengobati Covid-19.
"Meskipun ada penggunaan ivermectin yang disetujui pada manusia dan hewan, ivermectin tidak disetujui untuk pencegahan atau pengobatan Covid-19," tulis FDA.
Menurut FDA, artikel penelitian yang diterbitkan pada Juni 2020 menggambarkan dampak ivermectin pada SARS-CoV-2 pada pengujian laboratorium.
Artikel penelitian itu bertajuk The FDA-approved drug ivermectin inhibits the replication of SARS-CoV2 in vitro.
FDA menyatakan, tipe studi laboratorium pada penelitian tersebut biasanya digunakan pada tahap awal pengembangan obat.
"Pengujian tambahan diperlukan untuk menentukan apakah ivermectin mungkin sesuai untuk mencegah atau mengobati virus Corona atau Covid-19," tegas FDA.
Artikel penelitian menyoroti empat hal. Pertama, Ivermectin adalah penghambat virus penyebab Covid-19 (SARS-CoV-2) in vitro.
Kedua, sebuah pengobatan tunggal mampu mempengaruhi sekitar 5.000 kali lipat penurunan virus pada 48 jam dalam kultur sel.
Ketiga, Ivermectin disetujui FDA untuk infeksi parasit dan karena itu berpotensi digunakan kembali.
Dan, keempat, Ivermectin tersedia secara luas karena dimasukkan dalam daftar obat esensial WHO.
Dalam artikel Kompas.com, Dr Kylie Wagstaff dari Monash Biomedicine Discovery Institute (BDI) mengatakan bahwa pengujian yang dilakukan terhadap ivermectin masih bersifat in vitro atau kultur suatu sel. Perlu pengujian lebih lanjut untuk penggunaan dosis terhadap manusia.
Organisasi pengecek fakta, Snopes, menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk menyatakan ivermectin dapat mengobati Covid-19.
Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, kabar bahwa ivermectin dapat mengobati Covid-19 tidak benar. Masih dibutuhkan pengujian lanjutan untuk menegaskan keampuhan ivermectin sebagai obat Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.