Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Penyerangan Polsek Ciracas, Ini Kata Kriminolog

Kompas.com - 30/08/2020, 15:09 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Insiden penyerangan kembali terjadi di markas Polsek Ciracas di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, Sabtu (29/8/2020) dini hari.

Sekelompok massa yang diduga berjumlah sekitar 100 orang merusak dan membakar kendaraan di Polsek Ciracas.

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman mengakui adanya keterlibatan oknum prajurit TNI karena dipicu oleh hoaks.

Terkait kejadian itu, kriminolog dari Universitas Diponergoro (Undip) Budi Wicaksono menduga penyerangan itu merupakan ulah salah satu oknum TNI, baik yang masih menjabat atau yang sudah pensiun, yang kecewa terhadap kebijakan pemerintah. 

Ia menilai, penyebaran hoaks oleh salah satu oknum TNI hanya salah satu cara untuk menghasut dan menggerakkan massa.

"Jadi ini ada kepentingan pribadi yang menggerakkan sentimen institusional, yang intinya mulai memperlihatkan kekecewaan kepada pemeritah," kata Budi kepada Kompas.com, Minggu (30/8/2020).

Baca juga: Kompolnas: Penyerangan Polsek Ciracas Bentuk Pembangkangan pada Perintah Atasan

"Kalau dulu TNI itu setia betul kepada pemerintah, sekarang kan ada juga yang tidak suka to, terutama yang sudah pensiun," sambungnya.

Oleh karena itu, ia berharap Presiden Joko Widodo menegur pimpinan TNI agar menertibkan jajarannya.

Terlebih, TNI merupakan tonggak kekuatan pokok pemerintah.

"Jadi diingatkan bahwa mereka pahlawannya, jangan sampai meninggalkan itu (kesetiaan kepada negara) karena pengaruh orang-orang yang mau main politik atau kecewa," jelas dia.

Budi mensinyalir, alasan Polsek Ciracas sebagai sasaran penyerangan karena kondisinya mendukung.

"Mungkin Polsek Ciracas kondisinya mendukung, jika diserang, penyerangannya sulit terdeteksi," tuturnya.

Dipicu Hoaks

Berdasarkan keterangan Pangdam Jaya Mayjen Dudung, peristiwa penyerangan itu dipicu provokasi oleh oknum anggota TNI berinisial MI kepada rekan seangkatan.

"Dari telepon genggam Prada MI ditemukan yang bersangkutan menginformasikan ke angkatan 2017 mengaku dikeroyok, ditelepon seniornya bilang dikeroyok," ujar Dudung dalam konferensi pers di Balai Wartawan Puspen TNI, Mabes TNI Cilangkap.

Namun, MI diketahui berbohong terkait penyebab kecelakaan ketika pernyataannya dicocokkan dengan pernyataan sembilan saksi dari warga sipil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com