Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Sabun Cair Dipatenkan Pertama di AS

Kompas.com - 22/08/2020, 08:18 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Secara umum, ada dua jenis sabun yang digunakan dalam aktivitas sehari-hari: sabun batang dan sabun cair.

Seperti namanya, sabun batang berbentuk batangan dan padat, sementara sabun cair berwujud cairan kental. Sabun ini cenderung lebih banyak digunakan saat ini karena dinilai lebih efektif dan higienis.

Hari ini 155 tahun yang lalu, tepatnya 22 Agustus 1865 sabun cair pertama kali dipatenkan di Amerika Serikat oleh William Sheppard.

Ketika itu, ia mematenkan sabun cair dengan nama "Improved Liquid Soap", sebagaimana dikutip dari American History.

Dalam Google Patents, temuan Sheppard itu diberi kode US49561A.

Formula dari sabun cair yang dipatenkan Sheppard diklaim dapat memproduksi deterjen kualitas yang baik, dibuat dengan biaya rendah, dan sangat mudah untuk digunakan.

Selanjutnya, penemu yang lainnya terus mengubah formula yang terkandung dalam sabun cair. Salah satunya Kurt Stickdorn yang pada tahun 1933 mematenkan menggunakan bahan minyak kelapa agar sabun bekerja lebih efektif.

Baca juga: Hand Sanitizer vs Sabun, Lebih Efektif Mana?

Populer

Pada awal 1900-an, sabun berbentuk cair sangat populer di kalangan masyarakat. Namun, dibutuhkan waktu yang panjang untuk bisa diterima menjadi barang rumah tangga.

Lalu pada 1980, sebuah perusahaan kecil bernama Minnetonka memproduksi secara masal sabun tangan cair untuk pertama kalinya dan menuai sukses.

Sabun itu bermerk Softsoap, saking larisnya, perusahaan membeli semua botol sabun pompa yang tersedia ketika itu, jumlahnya hampir mencapai 100 juta botol.

Pembelian dalam jumlah banyak tersebut dimaksudkan untuk membangun basis konsumen setia sebelum muncul perusahaan lain yang memproduksi barang sejenis.

Awalnya strategi ini terbilang berhasil, namun kemudian hadir sebuah perusahaan yang lebih besar dan dengan cepat mengembangkan sabun cair mereka sendiri untuk dilemparkan ke pasar.

Sejak saat  itu, sabun cair semakin populer.

Kini, kita bisa dengan mudah menemukan berbagai merek sabun cair di toko terdekat dengan banyak varian ukuran dan wangi.

Baca juga: Cegah Corona, Cuci Tangan dengan Sabun Lebih Baik dari Hand Sanitizer

Pandemi virus corona

Sejak adanya pandemi virus corona, mencuci tangan dengan sabun menjadi hal yang penting untuk mencegah penularan virus corona. 

Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir diyakini para ahli dapat membunuh virus-virus yang menempel pada kulit sehingga dinilai efektif mencegah penularan. 

Selain juga dengan disiplin memakai masker dan menjaga jarak atau physical distancing

Sumber: American History

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Etika Bersin, Batuk, dan Cara Cuci Tangan yang Benar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Tren
16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com