Metode pembakaran minyak di air terbukti menjadi teknik yang sangat efektif dalam menanggapi bencana tersebut.
Akan tetapi, metode tersebut juga menghasilkan asap beracun yang dapat berdampak negatif pada lingkungan.
"Mungkin sulit untuk mengumpulkan minyak agar cukup kental sehingga bisa dibakar. Jika minyak telah tersebar selama beberapa hari, itu tidak akan menjadi pilihan," kata Nicky Cariglia, konsultan independen di Marittima yang mengkhususkan diri pada pencemaran laut.
Penyerap minyak bertindak seperti spons untuk menyerap minyak yang tumpah.
Akan tetapi, metode ini lebih berguna untuk membersihkan sejumlah kecil minyak di darat dan tidak efektif dalam mengatasi tumpahan di laut.
Penggunaan bahan-bahan yang digunakan untuk menyerap minyak di atas air juga dapat menciptakan polusi lebih lanjut.
"Memulihkan dan membuang bahan-bahan yang diminyaki ini membutuhkan banyak energi. Ada risiko puing-puing yang diminyaki akan hilang di laut," kata Cariglia.
Ketika wilayah tumpahan minyak sulit dijangkau, alam sendiri dapat membantu mengatasi masalah tersebut.
Angin dan gelombang secara alami akan menyebarkan minyak dari waktu ke waktu.
Bagian-bagiannya akan menguap dan mikroba yang terbentuk secara alami juga akan melakukan tugasnya untuk mulai mengurai minyak.
Namun, ini adalah proses yang lambat dan tidak dapat diandalkan serta membutuhkan pengawasan secara ketat.
Bahan kimia, seperti dispersan juga dapat digunakan untk membantu proses ini, meski dapat menyebabkan masalah lingkungan jika digunakan pada lokasi dangkal.
"Misalnya di lokasi yang terdapat terumbu karang, akan lebih baik jika minyaknya tetap di permukaan," papar Cariglia.
"Tak ada obat ajaib tunggal untuk mengatasi tumpahan minyak," lanjut dia.
Baca juga: Tragedi Minyak Tumpah Terparah di Mauritius, Keadaan Darurat Lingkungan Diumumkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.