KOMPAS.com - Wabah virus corona berdampak luas di sejumlah sektor. Kasus penularannya pun secara global masih terus terjadi.
Selain menginfeksi masyarakat umum, virus yang menyerang saluran pernapasan tersebut juga menginfeksi para tenaga medis sebagai garda terdepan dalam menghadapi virus corona.
Terpaparnya para tenaga medis (nakes) tersebut berdampak luas, salah satunya yakni ditutupnya rumah sakit sementara waktu.
Baca juga: Mengapa 100.000 Kasus Covid-19 di Indonesia Tak Membuat Rumit Rumah Sakit?
Lantas, rumah sakit mana saja yang sempat ditutup sementara akibat nakesnya terinfeksi Covid-19?
1. RSUD IA Moeis Samarinda, Kaltim
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) IA Moeis Samarinda, Kalimantan Timur mengalami penutupan sementara lantaran 19 nakesnya positif Covid-19 pada 14 Juli 2020.
Adapun penutupan atau karantina wilayah di sekitar lingkungan RSUD IA Moeis dilakukan guna mensterilkan sarana dan prasarana yang ada.
Menurut Direktur RSUD IA Moeis, Syarifah Rahimah, 19 tenaga medis yang terpapar Covid-19 tersebar di beberapa ruangan dan telah terjadi transmisi lokal di lingkungan rumah sakit.
Dengan ditutupnya sementara, pihak RS tidak lagi menerima pasien baru dan menutup sementara akses keluar masuk.
Tak hanya itu, upaya tracing juga dilakukan guna melacak penyebaran.
Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui soal Klaim Biaya Pasien Covid-19 di Rumah Sakit
Rumah Sakit Cahaya Medika (RSCM) Praya Lombok Tengah dilaporkan telah menutup pelayanan rumah sakit pada 27 Juli 2020.
Penutupan ini dilakukan setelah meninggalnya seorang bidan yang sedang hamil, akibat Covid-19.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Lombok Tengah, Murdi I menyampaikan, guna mencegah penularan virus, ia meminta pihak rumah sakit untuk mengosongkan RS untuk dilakukan sterilisasi, dekontaminasi, dan uji klinis.
Murdi menambahkan, ada 24 pasien yang sempat dirawat di RSCM dan telah dievakuasi ke beberapa RS terdekat.
Pencegahan penularan virus juga dilakukan dengan mentes swab 114 pekerja.
Baca juga: Ibu Hamil Tak Mampu Bayar Swab, Benarkah Tes untuk Bumil Berbayar?
RSU Muyang Kute dan puskesmas di Kabupaten Bener Meriah Aceh harus menutup layanan kesehatannya, karena ada 11 warga yang dinyatakan positif Covid-19 pada 29 Juli 2020.
Direktur Rumah Sakit Muyang Kute, dr Sri Tabah Hati mengonfirmasi bahwa 11 orang tersebut antara lain, 8 petugas medis di RSU Muyang Kute Bener Meriah, 1 bidang puskesmas, dan 2 masyarakat setempat.
Penutupan pelayanan di TSU Muyang Kute juga disebabkan oleh sejumlah nakes yang bertugas di rumah sakit tengah menjalani masa isolasi.
Agar proses sterilisasi berjalan optimal, pasien yang sudah sehat langsung dipulangkan, sementara yang belum pulih masih menjalani perawatan.
Ditutupnya RS ini sekaligus menutup layanan umum bagi masyarakat.
Baca juga: Menilik Alasan Penyebab Pasien Covid-19 Kerap Kabur dari Rumah Sakit
Seorang dokter, A, yang juga pemilik rumah sakit ibu dan anak swasta di Probolinggo, Jawa Timur dilaporkan terpapar virus corona pada 3 Agustus 2020.
Wakil Wali Kota HMS Subri mengatakan, rumah sakit milik A tersebut ditutup sementara selama 4-5 hari untuk tracing dan langkah pencegahan.
Selain itu, pihaknya juga telah mengirimkan surat ke rumah sakit tersebut untuk melakukan penanganan agar tidak menjadi klaster baru.
Subri mengimbau agar masyarakat harus mengedepankan keterbukaan dan kejujuran, sehingga semua terselamatkan.
Sebab, jika seseorang tidak jujur, maka berpotensi berisiko.
Terkait kabar terinfeksinya A, Subri mengaku prihatin, namun dirinya mengingatkan bahwa Covid-19 bukanlah aib.
Baca juga: Viral Video Tenaga Medis Parodikan Film Kera Sakti di Sebuah Rumah Sakit
(Sumber: Kompas.com/Zakarias Demon Daton, Idham Khalid, Iwan Bahagia, Ahmad Faisol | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Farid Assifa, Robertus Belarminus)