Sementara bagi masyarakat yang rumahnya mengalami kehancuran dan harta bendanya ikut habis, maka Aoun menginstruksikan agar mereka disediakan tempat tinggal sementara.
Presiden pun menyerukan untuk diadakan sidang luar biasa Dewan Menteri pada siang hari ini, Rabu (5/8/2020), di Istana Baabda guna membahas rekomendasi Dewan Pertahanan Tertinggi dan menindaklanjuti dampak dari bencana yang terjadi di Beirut.
Baca juga: Fakta Ledakan Lebanon, dari Tewaskan 78 Orang hingga Disebut Mirip Bom Hiroshima
Lalu melihat besarnya dampak ledakan yang terjadi, Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab menekankan pentingnya pemberlakuan keadaan darurat di Beirut selama dua pekan ke depan.
"Saya tidak akan puas sampai kita menemukan orang yang bertanggung jawab (atas ledakan ini) dan menjatuhkan hukuman yang paling berat kepadanya, karena tidak dapat diterima bahwa amonium nitrat yang diperkirakan seberat 2.750 ton telah ada di gudang selama enam tahun tanpa ada langkah-langkah pencegahan sehingga membahayakan keselamatan warga," ujar Hassan.
Presiden mengundang Dewan Pertahanan Tertinggi untuk bertemu di Istana Baabda untuk mengatasi dampak bencana dan melakukan koordinasi untuk menangani dampak yang terjadi.
Pertemuan ini dimulai dengan mengheningkan cipta selama satu menit sebagai bentuk berkabung.
Selanjutnya mereka yang hadir mendoakan para korban tewas dan berharap bagi mereka yang terluka bisa segera pulih.
Perdana Menteri Hassan menyerukan untuk segera dibentuk komite investigasi yang akan merilis hasil temuannya dalam 48 jam ke depan dan menentukan siapa yang harus bertanggung jawab atas ledakan besar yang telah terjadi.
Sebelumnya, telah ada laporan yang mengindikasikan adanya bahan mudah terbakar dan meledak di sekitar lokasi kejadian.
Baca juga: Detik-detik Ledakan Besar Guncang Pesisir Beirut, Lebanon
Terdapat sejumlah keputusan yang dihasilkan oleh Dewan Pertahanan Tertinggi Lebanon. Di antaranya adalah sebagai berikut:
- Menugaskan komite investigasi untuk mencari tahu sebab terjadinya bencana ini, dengan ketentuan bahwa hasil investigasi diserahkan kepada otoritas kehakiman yang kompeten dalam jangka waktu maksimal 5 hari dari tanggal kejadian;
- Mengalokasikan dana untuk rumah sakit agar yang terluka bisa mendapat perawatan, dana juga disiapkan untuk keluarga yang anggotanya menjadi korban tewas ledakan;
- Menyiapkan pelabuhan Tripoli untuk kegatan impor dan ekspor;
- Mengamanatkan Komisi Bantuan Tinggi untuk menangani kerusakan berkoordinasi dengan tentara Lebanon, berkomunikasi dengan semua negara untuk mengamankan bantuan yang diperlukan dan membangun pendanaan khusus untuk tujuan ini;
- Menginstruksikan Komisi Pertolongan Tinggi untuk menyediakan tempat berlindung bagi keluarga yang rumahnya tidak lagi layak ditinggali akibat ledakan yang terjadi, dan mengendalikan harga bahan-bahan yang dibutuhkan untuk perbaikan kerusakan;
- Berkomunikasi dengan Departemen Pendidikan untuk membuka sekolah yang bisa menerima keluarga-keluarga terdampak;
- Presiden menyatakan kondisi luar biasa dan darurat sebagaimana diatur dalam Pasal 85 Konstitusi sehingga anggaran sebesar 100 miliar pound Lebanon dari dana pos darurat di anggaran tahun 2020 digelontorkan;
- Presiden menyatakan hari berkabung nasional dan melakukan kuncian selama 3 hari;
- Mendeklarasikan Beirut sebagai kota bencana, mendeklarasikan keadaan darurat selama jangka waktu dua minggu, dan memberi kewenangan pada Otoritas Militer Tertinggi untuk menjaga keamanan dan mengerahkan semua pasukan bersenjata.
Baca juga: Fakta-fakta Ledakan di Beirut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.