“Hadirnya laboratorium di NTT tidak hanya akan membantu orang NTT saja, sebaliknya di era biosecurity ini daerah-daerah yang padat penduduk seperti di Pulau Jawa akan mendapatkan dukungan cepat jika ada semakin banyak laboratorium di daerah yang kurang padat penduduknya, dengan cara ini Indonesia bisa saling bantu, dan gotong royong bisa jalan dan tes massal bisa dilakukan,” kata Elcid Li.
Dukungan masyarakat adalah kunci dari gerak bersama untuk keluar dari pandemi.
Sejauh ini gerak Forum Academia NTT mendapatkan dukungan dari masyarakat luas baik dari NTT maupun di luar NTT.
Ketika Lomi Dida Kini, bendahara Forum Academia NTT mengeluarkan surat bahwa untuk pelatihan laboran selama seminggu, dana kas tinggal Rp 500.000, dalam tempo 24 jam, uang sebanyak Rp 54 juta berhasil dikumpulkan.
Menurutnya karena secara ekonomi NTT sendiri juga tidak bisa dibilang kaya, modal manusia menjadi kekuatan utama. Swadaya memotong rantai penyebaran dilakukan dengan tertib dari kampung ke kampung dan komunitas ke komunitas.
Forum Academica NTT selain aktif mendukung pembangunan laboratorium kesehatan masyarakat hasil kerjasama Dinas Kesehatan Provinsi NTT dan Universitas Nusa Cendana, juga mendorong hadirnya laboratorium biomolekuler pendukung milik rakyat yang akan dikelola FAN.
Upaya ini mendapatkan tanggapan dari Etika (Etnis Tionghoa Kupang), yang sejak satu bulan lalu giat mengkampanyekan pentingnya pool test. Etika mendorong agar komunitas pengusaha terlibat dalam upaya pengumpulan dana untuk mendukung perjuangan FAN.
Untuk menghimpun dana pada 16 Agustus nanti akan diadakan konser amal “HarmoniVasi Dari Timur” dengan sub thema “Bersama dalam Harmoni, Mendukung Riset dan Inovasi Biomolekuler di NTT”
Apa yang dilakukan oleh para cendekiawan dan ilmuwan muda yang tergabung di FAN sangat mengagumkan sekaligus mengharukan sanubari.
Anak-anak muda milineal membuktikan diri mereka tidak menunggu apa yang diberikan oleh negara namun justru proaktif mempersembahkan darma-baktinya kepada negara, bangsa dan rakyat Indonesia.
Bahkan yang berada di mancanegara pulang kampung demi menolong sesama warga di kampung halaman.
Apa yang dilakukan oleh anak-anak muda NTT bekerja sama dengan pemerintah daerah dan masyarakat NTT layak diangkat menjadi suri teladan bagi seluruh daerah di persada Nusantara dalam bergotong-royong mendukung riset dan inovasi biomolekuler demi melawan angkara murka Covid-19. Merdeka!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.