Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 111.455 Kasus Infeksi, Berapa Angka Positivity Rate di Indonesia?

Kompas.com - 03/08/2020, 13:27 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Hingga Minggu (2/8/2020), Indonesia telah melaporkan 111.455 kasus infeksi dengan 5.236 kematian dan 68.975 pasien sembuh. 

Sementara untuk testing, baru ada 882.352 orang yang diperiksa menggunakan tes PCR. Mengutip dari kawalcovid, positive rate keseluruhan 12,63 persen. 

Angka itu menjadi salah satu yang terbesar di Benua Asia.

Namun, hal lain yang masih perlu diwaspadai adalah tingginya angka positive rate di Indonesia yang berada pada kisaran 11 persen ke atas.

"Positive rate Indonesia memang selalu tinggi, rata-rata di kisaran 11 persen ke atas," kata epidemiolog Griffith University Dicky Budiman kepada Kompas.com, Minggu (2/8/2020).

"Bila saat ini tembus di atas 20 persen artinya kasus infeksi Covid-19 di masyarakat makin bertambah banyak," sambung dia.

Positivity rate adalah persentase dari pasien yang memiliki hasil tes positif Covid-19. Cara menghitungnya dengan membagi jumlah total kasus positif dengan tes yang dilakukan.

Baca juga: Positivity Rate Covid-19 Indonesia 12,3 Persen, Peringkat 5 Se-Asia

Menurut Dicky, tingginya angka positivity rate di Indonesia disebabkan oleh kapasitas tes yang belum optimal.

Di sisi lain, kasus infeksi di masyarakat tergolong tinggi dan tidak terdeteksi.

"Peningkatan cakupan pemeriksaan PCR tidak membuat kasus infeksi Covid-19 bertambah. Dia mendeteksi kasus infeksi yang memang masih banyak terjadi," jelas dia.

Upaya menurunkan positivity rate

Untuk menurunkan angka itu sesuai dengan target yang ditetapkan oleh WHO, yaitu di bawah 5 persen, diperlukan berbagai upaya.

Upaya-upaya tersebut di antaranya adalah testing dan tracing dengan kapasitas dan kualitas yang optimal.

Sementara tracing harus mencapai target minimal 80 persen dari kemungkinan orang yang tertular.

Optimalisasi testing, kata Dicky, harus dilakukan di semua daerah tanpa kecuali dengan target 1 tes per 1000 orang per minggu.

Baca juga: WHO Soroti Jumlah Tes, Positivity Rate, dan Kapasitas Rawat Inap RS di Indonesia

Menurutnya, pengabaian terhadap strategi testing tersebut sama halnya dengan bom waktu yang siap meledak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com