KOMPAS.com - Sebagai upaya mengukur kapabilitas sebuah negara dalam mengendalikan penyebaran virus corona penyebab Covid-19, salah satu komponen yang digunakan untuk menilainya salah satunya adalah angka positive rate.
Positive rate menunjukkan rasio jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 berbanding dengan total tes di suatu wilayah. Cara menghitung positive rate adalah jumlah total kasus positif dibagi dengan jumlah orang yang dites dan dikalikan 100.
Semakin rendah positive rate menunjukkan juga jumlah orang yang dites semakin banyak dan menunjukkan pelacakan kontak yang memadai. Saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan standar positive rate di angka 5 persen.
Bagaimana dengan Indonesia?
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, Sabtu (25/7/202) dilaporkan ada 97.286 kasus positif berbanding 789.258 orang yang telah dites. Sehingga angka positivity rate Indonesia berada di angka 12,3 persen.
Apa artinya angka 12,3 persen ini? Hal itu artinya dalam setiap 100 orang Indonesia yang dites swab atau PCR (Polymerase Chain Reaction) maka akan ada 12 orang yang positif terinfeksi virus corona.
Baca juga: Melebihi Batas WHO, Positivity Rate Covid-19 di Indonesia 12,3 Persen, Apa Dampaknya?
Lalu, bagaimana positive rate di Indonesia bila dibandingkan dengan negara lain?
Berikut adalah daftar positive rate di 10 negara Asia, selain Indonesia data diambil dari Worldometer, Sabtu (25/7/2020):
1. Qatar
Qatar menjadi negara Asia dengan positivity rate tertinggi, yakni 23,3 persen.
Baca juga: WHO Sebut Hasil Tes Covid-19 di Indonesia Lama, Apa Dampaknya?
2. Bangladesh
Bangladesh berada di urutan kedua negara Asia dengan positivity rate tertinggi, yaitu 20,0 persen.
3. Pakistan
Berada di posisi ketiga adalah Pakistan yang mencatat angka positive rate 14,7 persen.
4. Iran