Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu TTN pada Bayi yang Dialami Anak Kelima Zaskia Adya Mecca?

Kompas.com - 04/07/2020, 17:51 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pasangan artis Zaskia Adya Mecca dan Hanung Bramantyo tengah berbahagia dengan kelahiran anak kelimanya, Bhaj Kama Bramantyo.

Akan tetapi ada kesedihan juga yang menyelimuti kelahiran anak tersebut. Zaskia mengatakan anaknya mengalami gangguan pernapasan sesaat setelah lahir, yaitu TTN.

Mereka harus dipisahkan sementara waktu. Itu merupakan pertama kalinya Zaskia dipisahkan dengan anaknya setelah menjalani proses persalinan.

Apa itu TTN? Dilansir Stanford Childrens, TTN yang merupakan singkatan dari Transient Tachypnea of the Newborn adalah gangguan pernapasan ringan.

Transient artinya 'berumur pendek' (short-lived), sedangkan tachypnea memiliki arti 'pernapasan cepat.'

Kabar baiknya, masalah itu bisa hilang tanpa perawatan dalam 3 hari atau kurang dari itu.

Sebagian besar bayi sembuh total dan tidak memiliki efek abadi pada pertumbuhan atau perkembangan anak.

Baca juga: Zaskia Adya Mecca Curhat Harus Berpisah dari Bayinya Setelah Melahirkan

Penyebab TTN

Dilansir Kids Health, sebelum lahir, janin yang sedang berkembang tidak menggunakan paru-paru untuk bernapas. Oksigen didapatkan dari pembuluh darah plasenta.

Selama itu, paru-paru bayi dipenuhi dengan cairan. Ketika waktu kelahiran bayi semakin dekat, paru-paru mulai menyerap cairan. Beberapa cairan juga bisa keluar selama kelahiran saat bayi melewati jalan lahir.

Setelah melahirkan, saat bayi bernafas untuk pertama kalinya, paru-paru terisi udara dan lebih banyak cairan dikeluarkan.

Setiap cairan yang tersisa kemudian diserap perlahan-lahan melalui aliran darah dan sistem limfatik.

Bayi dengan TTN memiliki cairan ekstra di paru-parunya atau cairannya keluar terlalu lambat. Jadi mereka harus bernapas lebih cepat dan lebih keras untuk mendapatkan oksigen yang cukup ke paru-paru.

Baca juga: Zaskia Adya Mecca Ungkap Arti Nama Anak Kelima, Bhaj Kama Bramantyo

Gejala TTN

Lalu bagaimana tanda-tanda atau gejalanya? Gejalanya meliputi:

  • Napas bayi sangat cepat, hingga 60 napas per menit
  • Suara mendengus saat bayi bernapas (menghembuskan napas)
  • Lubang hidung melebar saat bernapas atau kepala terayun-ayun
  • Kulit tertarik di antara tulang rusuk atau di bawah tulang rusuk saat setiap kali bernapas (dikenal sebagai retraksi)
  • Kulit kebiruan di sekitar mulut dan hidung (disebut sianosis).

Bayi yang berisiko terkena TTN antara lain sebagai berikut:

  • Bayi prematur, karena paru-parunya belum sepenuhnya berkembang.
  • Bayi yang dilahirkan persalinan cepat atau bedah caesar tanpa persalinan.
  • Bayi yang ibunya mengidap asma atau diabetes.

Baca juga: Selamat, Zaskia Adya Mecca Melahirkan Anak Kelima

Perawatan bayi dengan TTN biasanya terdiri atas:

  • Pemberian oksigen tambahan
  • Tes darah
  • Tekanan jalan napas positif yang terus-menerus
  • Cairan IV (intravena)
  • Tube feeding.

Beberapa bayi TTN yang diberi oksigen tambahan, dipasang tabung kecil di bawah hidung yang disebut nasal cannula.

Bayi yang mendapat oksigen ekstra tetapi masih kesulitan bernapas mungkin perlu tekanan udara positif terus menerus (CPAP) agar paru-paru tidak kolaps.

Perlukah menghubungi dokter? Anda perlu menghubungi dokter jika bayi kesulitan bernapas, bernapas dengan cepat, tidak makan dengan baik, atau memiliki kulit yang terlihat biru di sekitar mulut.

Baca juga: Dua Pekan Lagi Melahirkan Anak Kelima, Zaskia Adya Mecca Ingin Main-main Dulu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com