KOMPAS.com – Kasus virus corona di dunia terus meningkat. Hingga Sabtu (4/7/2020), berdasarkan data Worldometers, tercatat ada 11,1 juta kasus Covid-19.
Sebanyak 529.197 orang meninggal dunia karena terinfeksi virus corona, dan 6,3 juta orang sembuh.
Upaya penemuan vaksin untuk di berbagai negara terus dilakukan. Di beberapa negara, penelitian vaksin virus corona menunjukkan perkembangan positif dan mulai diujikan kepada manusia.
Setidaknya, ada 13 vaksin dalam tahap uji klinis untuk saat ini yakni 5 di China, 3 di Amerika Serikat, 2 di Inggris, dan masing-masing 2 di Australia, Jerman, dan Rusia.
Indonesia juga tengah mengembangkan pembuatan vaksin virus corona.
Indonesia tak tinggal diam dalam upaya pembuatan vaksin.
Melansir pemberitaan Kompas.com, Kamis (2/7/2020), Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kementerian Riset dan Teknologi, Ali Ghufron Mukti memprediksi vaksin lokal akan diproduksi massal dan tersedia bagi masyarakat Indonesia pertengahan 2021.
Adapun beberapa lembaga yang yang mulai mengembangkan formulasi adalah Bio Farma, Kalbe Farma hingga Eijkman.
Prooses preclinical trial baru akan dimulai pada akhir 2020.
Sementara itu, vaksin Covid-19 yang dikembangkan BUMN PT Kalbe Farma Tbk bekerja sama dengan perusahaan Korea Selatan , Genexine INC.
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, proses uji klinis fase pertama telah dimulai pada Juni 2020 di Korea Selatan.
Sedangkan uji klinis fase kedua akan digelar di Indonesia pada Agustus mendatang.
Baca juga: Harga Vaksin Corona Diperkirakan Rp 75.000 Per Orang, Kapan Siap?
Vaksin ini telah diujicobakan kepada manusia. Percobaan dilakukan terhadap 45 orang berusia 18 tahun hingga 55 tahun.
"Data awal dari uji coba fase 1 dan 2 bertujuan untuk menunjukkan bahwa vaksin BNT162b1 tidak beracun dan memicu respons sistem kekebalan tubuh yang dapat mempersiapkan tubuh melawan virus," kata CEO BioNTech, Ugur Sahin, seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (2/7/2020).