Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Bagaimana Mengatur Keuangan Saat Pandemi menurut Prof Emil Salim

Kompas.com - 30/06/2020, 19:29 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi virus corona yang masih berlangsung membawa sejumlah dampak, tak terkecuali dampak ekonomi yang dirasakan oleh berbagai masyarakat di dunia.

Banyak orang yang diberhentikan dari pekerjaanya atau mengalami penurunan pendapatan selama pandemi.

Masyarakat dituntut untuk dapat sebaik mungkin melakukan pengelolaan keuangan dalam kondisi krisis ini. 

Baca juga: Cara Mengatur Keuangan di Tengah Wabah Corona

Lantas bagaimana kita seharusnya harus bersikap?

Ahli ekonomi, Prof Emil Salim mengingatkan kepada masyarakat untuk menjaga kondisi keuangan selama pandemi corona ini, salah satunya dengan membuat skala prioritas.

“Pola konsumsi yang kurang penting seperti bersenang-senang, piknik dan sebagainya yang tidak menyangkut kelangsungan hidup, tinggalkan,” ujar dia dalam sebuah wawancara dengan Evin Trianisa Ibrahim, seorang branding consultant di youtube MomEvin123, (27/6/2020). 

Pangan, obat-obatan dan pendidikan

Prof Emil menjelaskan, di masa pandemi saat ini, uang dan arus penerimaan seseorang umumnya dalam kondisi terbatas.

Karena itu perlu mengutamaan hal-hal yang berkaitan dengan kelangsungan hidup seperti kebutuhan pangan, obat-obatan dan pendidikan. 

“Pangan supaya bisa hidup, obat supaya bisa menghadapi dan mencegah virus,” jelas mantan Ketua Dewan Ekonomi Nasional itu.

Adapun untuk biaya pendidikan, diperlukan sebagai asupan untuk otak agar dapat terus berkembang.

Karena di masa pandemi seperti sekarang, otak menurutnya adalah bagian penting dari tubuh yang dapat dimanfaatkan untuk mencari peluang untuk berusaha.

“Jadi cari peluang dalam kehidupan ini sangat penting. Otak harus kita pakai, inisiaif harus berkembang,” lanjut dia.

Baca juga: Hindari Tempat Sempit dan Tertutup agar Terhindar dari Virus Corona, Ini Alasannya...

Peluang di tengah keterbatasan

Imbauan tinggal di rumah, berpeluang pada peningkatan potensi orang-orang untuk membeli makanan dan kebutuhan jarak jauh. 

Hal itu misalnya, bisa menjadi potensi pada peningkatan jasa antar makanan ke rumah rumah.

“Berbagai hal yang tadinya ada hubungan langsung (akibat pandemi) sekarang putus.(Ada peluang) memunculkan jasa-jasa baru. Kembangkan itu,” saran dia.

Adapun jika ingin mencari ilham mengenai peluang maka belajar dari yang ada di negara-negara lain dapat dicoba.

Sebagaimana diketahui, negara-negara lain saat ini juga tengah mengalami wabah maka melihat bagaimana mereka bisa bertahan dalam kondisi new normal patut dicontoh.

“Jadi kita coba belajar. Kembangkan otak, prakarsa pikiran, akal. Jangan diam termenung hanya gantungkan diri pada pemerintah. Itu keliru!” jelas dia. 

Baca juga: Milton Gleser, Pencipta Logo I Love NY Meninggal Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com