Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Negara Paling Damai Nomor 9 di Asia-Pasifik menurut IEP

Kompas.com - 29/06/2020, 19:45 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Laporan indeks perdamaian dunia 2020 yang dirilis oleh Institute of Economics and Peace menempatkan Indonesia sebagai negara paling damai kesembilan di tingkat Asia-Pasifik.

Posisi Indonesia masih kalah dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya, yaitu Singapura (2) dan Malaysia (5) yang masing-masing mendapat skor 1.321 dan 1.525.

Indonesia sendiri mendapatkan skor 1.831 dan menempati peringkat 49 secara global, tepat di bawah Korea Selatan dan Senegal.

Peringkat ini merosot dibandingkan tahun 2019 yang berada di nomor 41 dunia. 

Kendati demikian, tingkat perdamaian di Indonesia masih termasuk dalam kategori tinggi. Hanya Singapura yang mendapat predikat nilai perdamaian sangat tinggi di Asia Tenggara.

Ada 5 predikat penilaian yang diberikan, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, rendah, dan sangat rendah.

Menurut laporan tersebut, bersama Timor Leste, Indonesia mencatat kemunduran perdamaian terbesar di tingkat Asia-Pasifik, yaitu 0,061.

Baca juga: Indeks Perdamaian Dunia 2020 Mengalami Penurunan, Ini Rinciannya

Penyebab penurunan

Indeks perdamaian dunia 2020screenshoot Indeks perdamaian dunia 2020

IEP menyebutkan bahwa penyebab mundurnya nilai perdamaian di Indonesia disebabkan oleh konflik internal yang berujung pada kematian, khususnya di Malaka dan Kalimantan Barat.

Indonesia juga mengalami kemunduran substansial dalam hal stabilitas politik selama satu tahun terakhir.

Jakarta dan beberapa kota besar lainnya menyaksikan aksi protes yang dipimpin oleh mahasiswa pada September dan Oktober 2019.

Aksi demonstrasi itu bertujuan menuntut Presiden Joko Widodo agar membatalkan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP).

Sementara itu, indeks perdamaian di tingkat kawasan Asia-Pasifik pada 2020 ini mengalami penurunan rata-rata 0,2 persen.

Penurunan itu didorong oleh sejumlah faktor, seperti kematian akibat konflik internal, meningkatnya belanja militer, dan komitmen yang kurang terhadap pendanaan perdamaian PBB.

Namun, kawasan itu mengalami perbaikan dalam hal tingkat pembunuhan serta indikator kejahatan dan kekerasan.

Baca juga: Indeks Perdamaian Global: Indonesia Jauh Lebih Baik Dibanding AS

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com