Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Indonesia Disebut Bisa Jadi Hotspot Virus Corona Dunia | RUU HIP

Kompas.com - 25/06/2020, 05:13 WIB
Inggried Dwi Wedhaswary

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus infeksi virus corona di Indonesia terus bertambah. Hampir setiap hari, terjadi penambahan lebih dari 1.000 kasus baru.

Sejumlah media internasional menyebut, Indonesia bisa menjadi hotspot atau episenter baru virus corona di dunia.

Selain soal virus corona, RUU Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) juga masih menjadi perhatian.

Pada Rabu (24/6/2020) kemarin, terjadi aksi yang diikuti ribuan orang di Jakarta, menyatakan menolak RUU HIP.

Simak selengkapnya sejumlah berita populer di laman Tren pada Rabu hingga Kamis (25/6/2020) pagi ini:

1. Indonesia disebut bisa jadi hotspot virus corona dunia

Media luar negeri, Sydney Morning Herald (SMH), menuliskan, Indonesia akan menjadi hotspot virus corona berikutnya di dunia.

Dilansir SMH, Jumat (19/6/2020), selama 8 hari Indonesia telah mencatat lebih dari 1.000 kasus baru Covid-19.

Para ahli epidemiologi khawatir jumlah kasus di Indonesia dapat mencapai lebih dari 60.000 kasus (saat berita itu ditulis angkanya sudah mencapai 42.762 kasus).

 

Kini, hingga Rabu (24/6/2020), angka kasus Covid-19 di Indonesia telah berjumlah 49.009 kasus.

Sementara, tingkat pengujian dinilai sangat rendah, dengan tingkat kematian yang tinggi secara proporsional.

Baca selengkapnya di sini:

Saat Indonesia Disebut Bisa Jadi Hotspot Virus Corona Dunia...

2. Fakta seputar RUU HIP

RUU Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) telah ditunda pembahasannya oleh pemerintah dan DPR.

Namun, masih menimbulkan polemik hingga digelarnya aksi yang dihadiri ribuan orang di Jakarta.

Apa saja yang perlu diketahui soal RUU HIP? Simak selengkapnya dalam berita berikut ini:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com