Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Dana untuk Membuat Obat Corona? Ini Nilai Investasi Perusahaan Sanofi

Kompas.com - 17/06/2020, 18:04 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perusahaan farmasi di berbagai negara terus berlomba untuk menemukan obat dan vaksin corona.

Salah satunya adalah raksasa farmasi Sanofi, perusahaan farmasi dari Perancis. Lalu berapakah nilai  yang diinvestasikan?

Sanofi mengumumkan bahwa mereka akan berinvestasi 610 juta Euro atau sekitar Rp 9,7 triliun pada penelitian dan produksi vaksin Perancis.

Investasi dari Sanofi akan mencakup pengembangan lokasi produksi baru di utara kota dan pusat penelitian di barat.

"Sanofi menempatkan Perancis lebih dari sebelumnya di jantung strateginya, untuk menjadikannya pusat keunggulan global dalam penelitian dan produksi vaksin," kata kepala eksekutif Sanofi Paul Hudson, seperti ditulis Euro News, Selasa (16/6/2020).

Baca juga: Update Virus Corona di Dunia 17 Juni: 8,2 Juta Orang Terinfeksi | Inggris Lanjutkan Uji Coba Vaksin

Perancis investasi Rp 3,2 triliun

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengungkapkan dalam acara konferensi pers yang sama dengan Sanofi bahwa investasi dalam penelitian dan pengembangan itu menempatkan Sanofi serta Perancis dalam perang melawan virus.

Macron mengatakan Perancis juga berencana untuk menginvestasikan 200 juta Euro (Rp 3,2 triliun) dalam infrastruktur untuk produksi, penelitian dan pengembangan.

Mulai Kamis (18/6/2020), Perancis akan meluncurkan inisiatif untuk memindahkan produk-produk penting tertentu. Obat-obatan tertentu tidak lagi diproduksi di Perancis atau Eropa.

Sementara itu Hudson menjelaskan bahwa Sanofi akan fokus pada pembuatan bahan-bahan farmasi aktif di Eropa.

Dia juga menekankan bahwa entitas swasta dan publik perlu berkolaborasi dalam produksi vaksin.

Pengumuman Sanofi ini mengikuti berita terbaru dari perusahaan AstraZeneca bahwa perusahaan itu akan memberikan 400 juta dosis vaksin Covid-19 potensial Universitas Oxford kepada Aliansi Vaksin Inklusif Eropa.

Baca juga: Efektif pada Hewan, Vaksin Corona asal Inggris Mulai Dites pada Manusia

Perusahaan farmasi terbesar kelima di dunia

AstraZeneca sedang membangun kapasitas produksi sementara uji coba manusia. Percobaan dipercepat agar vaksin siap pada Oktober mendatang.

Sanofi adalah perusahaan yang tercatat di Bursa Euronext dengan kode saham SAN dan New York Stock Exchange (NYSE) dengan kode saham SNY.

Perusahaan juga tercatat di London Stock Exchange dan Bursa Saham Frankfurt Jerman, kendati berbasis di Paris, Perancis.

Sanofi juga diklaim menjadi satu dari lima perusahaan farmasi terbesar di dunia setelah Pfizer, Bristol-Myers Squibb, Novartis, dan GlaxoSmithKline.

Perusahaan ini didirikan tahun 2004 setelah terjadi penggabungan Sanofi-Synthélabo dengan Aventis.

Baca juga: Influenza hingga Herpes Zoster, Ini 3 Rekomendasi Vaksin Untuk Lansia Rentan Infeksi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com