Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus-kasus Baru Covid-19 di Beijing, Haruskah Dunia Khawatir?

Kompas.com - 16/06/2020, 19:45 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejak 106 kasus baru muncul di sekitar pasar makanan grosir Xinfadi di barat daya Beijing, ibu kota China kembali memasuki mode yang disebut oleh para pihak berwenang sebagai "mode perang".

Sebelumnya, selama 56 hari berturut-turut, Beijing tidak melaporkan adanya kasus baru virus corona.

Setelah kemunculan kasus-kasus baru, sekitar 100.000 orang diturunkan untuk bekerja mengendalikan pandemi dan setidaknya ada 29 komunitas lokal yang ditempatkan di bawah penguncian (lockdown).

Selain itu, semua sekolah dan fasilitas olahraga juga kembali ditutup.

"Beijing tengah menghadapi wabah yang eksplosif dan terkonsentrasi," kata Kepala Ahli Epidemiologi Wu Zunyou sebagaimana dikutip Time, Selasa (16/6/2020).

Baca juga: China Takut Gelombang Kedua Covid-19 Meningkat, Seiring Bertambah Kasus Infeksi Baru

Kegelisahan pemerintah

Wabah baru yang pertama kali diidentifikasi pada 11 Juni itu sudah mulai menyusut.

Setelah memuncak dengan 36 kasus baru yang dilaporkan pada 13 dan 14 Juni, jumlah tersebut turun menjadi 27 pada hari Senin (15/6/2020).

Namun, kegelisahan yang ditunjukkan oleh pemerintah China dapat dipahami. 

Pasalnya, pasar Xinfadi merupakan yang terbesar pada jenisnya di Asia. Luasnya mencapai lebih dari 112 hektar dan memasok 80 persen dari hasil pertanian Beijing serta makanan ke provinsi di bagian utara yang berpenduduk padat lainnya.

Otoritas lokal di berbagai bagian China saat ini telah memberlakukan persyaratan karantina bagi para pengujung dari Beijing.

Selain itu, para penduduk juga diperingatkan untuk tidak melakukan perjalanan yang tidak begitu penting ke ibu kota.

Ada dugaan yang muncul bahwa sejumlah salmon yang diimpor dari Norwegia mungkin menjadi sumber wabah.

Dugaan tersebut membuat ikan-ikan dikeluarkan dari rak-rak di supermarket di seluruh negeri dan berdampak terhadap bahan makanan impor secara umum.

Baca juga: China Jauhi Ikan Salmon karena Khawatir Virus Corona, Kenapa?

Perkiraan munculnya wabah yang lebih banyak

Wabah baru dari virus corona ini dilaporkan setelah sejumlah negara memutuskan untuk melonggarkan penguncian (lockdown).

Sebelumnya, Korea Selatan juga mengalami lonjakan kasus dari wilayah sekitar klub malam di Seoul pada Mei lalu. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

Tren
Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Tren
Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Tren
Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Tren
5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

Tren
Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Tren
Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Tren
Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Tren
Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com