Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sukses Dharavi, Daerah Terpadat di Asia, Kendalikan Virus Corona

Kompas.com - 14/06/2020, 14:04 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

"Kami mampu mengisolasi orang pada tahap awal, tak seperti di seluruh Mumbai ketika sebagian besar pasien dibawa ke rumah sakit pada tahap yang sangat terlambat," jelas dia.

Strategi ini telah membantu mereka dalam mengurangi angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan.

Sekitar 51 persen penduduk Dharavi yang dinyatakan positif akhirnya pulih. Jumlah itu lebih besar dibandingkan di Mumbai yang hanya 41 persen.

Infeksi baru di wilayah itu juga turun ke rata-rata 20 kasus per hari dari 60 kasus pada awal Mei.

Penguncian ketat dan pengujian yang dapat dinikmati oleh semua orang merupakan bagian dari strategi itu.

Jika seseorang merasakan tidak enak badan dan ingin diuji, ia cukup dikarantina di tempat yang disediakan dan dokter akan menanganinya.

Namun, Kiran tahu semua ini tidak akan mungkin terjadi tanpa mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.

Berita mengenai penanganan itu menyebar secara cepat di antara warga dan memunculkan gerakan kecil yang siap membantu.

Baca juga: Bertambah Lebih dari 1.000 dalam Sepekan, Kematian akibat Covid-19 di India Tertinggi di Asia

Layanan gratis

Semua orang di pusat isolasi juga menerima pengawasan medis selama 24 jam secara gratis.

Hal itu jauh berbeda dengan kondisi di seluruh India ketika banyak pasien sekarat sebelum mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Menurut Kiran, warga Dharavi akan mengajukan diri untuk dikarantina begitu gejalanya muncul.

"Seharusnya tidak pernah ada tekanan untuk menjaga agar jumlah kasus tetap rendah. Fokus kami adalah melakukan screening dan perawatan tepat waktu karena tujuan utamanya adalah untuk menyelamatkan nyawa," kata Kiran.

Meski demikian, perang Dharavi melawan virus corona masih jauh dari kata selesai.

Ketika pembatasan sepenuhnya dicabut di Mumbai dan kesibukan warga kembali normal, ada risiko infeksi gelombang kedua.

Baca juga: Diminta Karantina Sebelum Masuk Rumah, Pria di India Ceraikan Istrinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com