Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Warga di Makassar Tolak Rapid Test? Ini Penjelasan Sosiolog

Kompas.com - 11/06/2020, 06:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Tak hanya itu, masyarakat juga berpotensi mencari infromasi solusi dengan cara mereka sendiri.

Rahmat mengatakan, ada kencederungan masyarakat mulai tidak takut dengan Covid-19 dibandingkan pihak yang mengklaim bahwa yang bersangkutan berstatus identik terpapar.

Jika sudah begitu, masyarakat akan cenderung bersikap 'lebih baik tidak berurusan dengan RS atau tenaga kesehatan karena risiko tinggi'.

"Masyarakat akan beranggapan, karena risikonya tinggi, awalnya sakit biasa tapi akhirnya semua anggota keluarga stres, karena diklaim potensi terpapar dengan perlakuan protokol kesehatan yang justru menyulitkan," lanjut Rahmat.

Sementara, agar kondisi semakin membaik dan tumbuhnya rasa kepercayaan kepada nakes, Rahmat mengimbau masyarakat untuk optimistis dan menyamakan persepsi pentingnya saling menjaga kesehatan.

Baca juga: Berikut 5 Gejala Virus Corona Ringan yang Tak Boleh Diabaikan

Diberitakan Kompas.com (9/6/2020), aksi penolakan rapid test massal mendapat penolakan warga di Kota Makassar.

Penolakan berawal saat warga Jalan Tinumbu, Kecamatan Bontoala, didatangi petugas medis dari Puskesmas Layang untuk dilakukan rapid test massal.

Warga kemudian mengusir tim medis serta memblokade jalan.

Penolakan rapid test massa oleh warga ini terus berlanjut hingga, Selasa (9/6/2020).

Warga Jalan Lembo, Kecamatan Tallo menggelar aksi serupa. Mereka memasang spanduk bertuliskan menolak rapid test massal dan memblokade pintu masuk permukiman penduduk menggunakan balok kayu.

Baca juga: Simak, Ini 10 Cara Pencegahan agar Terhindar dari Virus Corona

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Penggunaan Masker Kain

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com