Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Menghindari Penipuan dan Pembobolan Rekening Bank atau ATM

Kompas.com - 07/06/2020, 19:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Di era digital seperti saat ini, modus penipuan mengatasnamakan bank semakin marak dan beragam.

Fakta tersebut seakan mengamini sebuah pernyataan bahwa semakin canggih cara kita melindungi sesuatu, maka semakin cerdik para penjahat dalam melakukan aksinya.

Pihak bank pun terus meningkatkan keamanan mereka untuk melindungi para nasabahnya.

EVP Secretariat and Coporate Communication Bank Centra Asia (BCA) Hera F Haryn meminta agar nasabah segera menghubungi kantor cabang terdekat jika ada indikasi transaksi yang bukan dilakukan oleh yang bersangkutan.

"Apabila terdapat indikasi adanya transaksi yang bukan dilakukan oleh nasabah yang bersangkutan, nasabah dapat segera menghubungi kantor cabang BCA terdekat, Halo BCA melalui telepon 1500888, twitter @halobca atau whatsApp 0811 1500 998 untuk dapat kami tindaklanjuti," kata Hera saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/6/2020).

Baca juga: Tips Menghindari Pembobolan Rekening Bank Lewat SIM Card

Lindungi data pribadi

Selain itu, ada beberapa cara agar terhindar dari aksi penipuan yang bertujuan menguras tabungan, berikut di antaranya:

Pertama, tidak mengunggah data pribadi, seperti nomor kartu ATM, nomor telepon, nomor kartu kredit, atau nama anggota keluarga ke media sosial.

Seringkali banyak orang secara tidak sengaja mengunggah informasi-informasi tersebut tanpa disensor, sehingga berpotensi untuk disalahgunakan.

Kedua, tidak mudah percaya jika menerima telepon atau pesan dari nomor tak dikenal yang mengatasnamakan bank atau pihak lain.

Biasanya oknum tersebut meminta data pribadi dan data perbankan sebagai syarat untuk mendapat hadiah yang dijanjikan.

Ketiga, selalu mengonfirmasi segala informasi yang didapatkan ke call center atau bank terdekat.

Bertransaksi aman di ATM

Sementara itu, ahli IT sekaligus dosen Ilmu Komputer Uniersitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Rosihan Ari Yuana membagikan sejumlah tips agar rekening bank atau ATM aman.

Dia menyarankan agar masyarakat tidak bertransaksi di sembarang ATM.

"Jangan bertransaksi di sembarang ATM, namun pilih ATM yang dijaga oleh security atau minimal yang lingkungannya selalu ramai. Biasanya paling aman di ATM yang ada di area bank," kata Rosihan saat dihubungi Minggu (7/6/2020).

Selanjutnya, apabila menggunakan mesin ATM, dia mengimbau agar masyarakat selalu menutup keypad ketika memasukkan kode PIN dan memastikan ATM tidak tertinggal di mesin.

Baca juga: Nasabah Perlu Waspada, Ini Ragam Modus Pembobolan Rekening Bank

Menurut Rosihan, masyarakat harus segera menghubungi nomor customer service jika ada hal-hal ganjil di mesin ATM atau terjadi kendala pengoperasian dan meminta segera diblokir untuk sementara.

Dia menyebut, mengajak teman yang terpercaya ketika bertransaki di ATM juga dapat menghindari hal-hal yang tak diinginkan.

"Jangan pernah percaya pada orang yang menawarkan bantuan ketika terjadi sesuatu di mesin ATM, apalagi memberitahukan nomor PIN," kata dia.

SMS banking

Apabila mendapat email atau SMS, kata dia, yang meminta mengupdate pin atau data lain yang sifatnya sensitif melalui link tertentu yang diberikan, maka abaikan atau jangan pernah membuka link tersebut.

Agar mengetahui notifikasi setiap transaksi, Rosihan menyarankan agar masyarakat mengaktifkan layanan SMS banking.

"Tapi untuk transaksi sendiri sebaiknya jangan menggunakan SMS Banking. Jadi hanya fitur notifikasinya saja yang digunakan," jelas dia.

"Transaksi lewat SMS Banking itu menurut saya sangat bahaya, karena kita mengetikkan kode PIN di SMS. Sehingga jika kita lupa hapus SMS nya, lalu ponsel kita dicuri atau diambil orang bisa tahu kode pinnya. Zaman sekarang, untuk menyadap SMS sangat gampang," jelas dia.

Baca juga: Ini Cara Bayar UTBK Lewat ATM, Mobile Banking, dan Internet Banking di Tiga Bank 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com