"Ketika (para pemuda) berkegiatan di situ, angka tawuran turun, dan BSS sebagai pihak pemilik HGB-nya pun tidak mempermasalahkan dan tidak keberatan dengan pengelolaan itu," lanjut dia.
Status tanah itu, kata dia, menjadi alasan sulit diterbitkan perizinan legal terkait lokasi yang menjadi tujuan wisata itu.
Ia menjelaskan, Bukit Alas Bandawasa sebenarnya hanya perbukitan biasa yang di sekitarnya banyak warung berdiri sehingga sering dimanfaatkan untuk nongkrong.
Namun, dengan pengaruh media sosial, keberadaan tempat ini mendadak menjadi populer dan diketahui oleh kalangan yang lebih luas.
"Cuma warung sebetulnya, warung-warung tempat nongkrong, kemudian ada kelompok yang sering adventure, meng-upload, dari mulut ke mulutlah tempat itu (bisa dikenal)," ujar Teguh.
Sejak sebelum Covid-19, tempat ini sering didatangi para pengunjung yang berkemah di sana.
Saat wabah virus corona merebak, segala kegiatan di Bukit Alas Bandawasa dihentikan.
Surat yang menyatakan keterangan tersebut dikeluarkan oleh Koordinator lokasi tertanggal 25 Maret 2020 dan diunggah di akun Instagram @bukit_alasbandawasabogor.
View this post on Instagram
"Cuma mungkin setelah Lebaran ini mereka berpikir bahwa PSBB sudah selesai seiring dengan edaran gubernur. Padahal, kan ada 12 kabupaten/kota yang masih menerapkan PSBB, selebihnya new normal," jelas Teguh.
"Nah pemahaman masyarakat, mungkin waktu itu Bogor sudah tidak menerapkan PSBB, ternyata kan sampai tanggal 4 Juni masih PSBB. Jadi lebih ke ketidakpahaman masyarakat," tambah dia.
Oleh karena itu, kata Teguh, Satpol PP bersama TNI dan pemerintah setempat melakukan pembubaran secara persuasif dan meminta pengunjung untuk segera meninggalkan lokasi.
Berdasarkan keterangan Teguh, saat dibubarkan pada Minggu (31/5/2020), total pengunjung yang berkemah sekitar 100 orang.
Ada pula pengunjung yang tidak menginap dan hanya naik turun untuk berfoto.
"Pengunjung kurang lebih kalau yang camping sekitar 100, yang lain turun naik, foto-foto. Kami imbau untuk membubarkan diri," kata Teguh.
Ia mengatakan, pengunjung yang datang ke sana berasal dari wilayah sekitar Bogor.
Saat disinggung mengapa pengunjung bisa masuk padahal kegiatan sudah dihentikan sejak Covid-19, Teguh mengatakan, hal itu karena tidak adanya pengelola yang berjaga di lokasi.
Saat ini, lokasi sudah ditutup menggunakan portal dan ada petugas yang disiagakan untuk memastikan Bukit Alas Bandawasa steril dari pengunjung.
"Kalau sekarang kami tutup portal, Pol PP bersama TNI-Polri menjaga di depan. Area kami kosongkan sesuai dengan protokol PSBB, membubarkan kumpulan, menjaga jarak," kata Teguh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.