Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foto Viral Ramainya Pengunjung di Bukit Alas Bandawasa, Ini Penjelasan Satpol PP

Kompas.com - 02/06/2020, 10:17 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa foto viral di media sosial memperlihatkan kawasan perbukitan yang ramai dengan pengunjung yang mendirikan tenda.

Dalam narasi foto yang beredar, disebutkan bahwa yang terlihat pada foto itu adalah kawasan Bukit Alas Bandawasa yang terletak di Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 

Salah satunya terlihat dari unggahan seorang pengguna Instagram berikut.

Dalam kolom komentar, ia membenarkan bahwa foto ini diambil pada hari Minggu (31/5/2020).

Kondisi Bukit Alas Bondowoso di Cigombong, Bogor yang dipadati pengunjung di tengah pemberlakuan PSBBInstagram Kondisi Bukit Alas Bondowoso di Cigombong, Bogor yang dipadati pengunjung di tengah pemberlakuan PSBB
Sejumlah foto lain juga diunggah oleh beberapa akun di Instagram

Salah satu unggahan yang membagikan foto yang mendokumentasikan suasana di Bukit Alas Bandawasa, Bogor, Jawa Barat.Instagram @taante_reempong_officiaal Salah satu unggahan yang membagikan foto yang mendokumentasikan suasana di Bukit Alas Bandawasa, Bogor, Jawa Barat.
Berbagai komentar disampaikan warganet melihat apa yang terekam dalam foto yang beredar.

Sebagian besar menyoroti banyaknya pengunjung di lokasi wisata ini di tengah pembatasan sosial sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona.

Apalagi, Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah di Jawa Barat yang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Bupati Bogor Ade Yasin mengumumkan wilayahnya masih menerapkan PSBB hingga 4 Juni 2020.

Baca juga: [HOAKS] Foto Viral Disebut Peristiwa Longsor di Tol Ungaran

Penjelasan Satpol PP Cigombong

Kepala Unit Satuan Polisi Pamong Praja Kecamatan Cigombong Teguh Darmawansyah membenarkan bahwa foto itu terjadi di kawasan Bukit Alas Bandawasa pada akhir Mei 2020.

Namun, kata dia, setelah menerima laporan ramainya pengunjung, aparat gabungan segera melakukan tindakan.

"Benar (foto) yang beredar dan kami sudah lakukan langkah-langkah. Langsung lokasi (oleh) Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) itu dikosongkan, sekarang kami tutup itu," kata Teguh, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/6/2020) pagi.

Teguh mengatakan, penutupan kawasan Bukit Alas Bandawasa diberlakukan selama pandemi Covid-19 belum berakhir.

Ia menyebutkan, lokasi bukit tersebut sebenarnya merupakan tanah milik negara yang tidak dikelola secara khusus, hingga akhirnya ada paguyuban pemuda yang memanfaatkannya sebagai lokasi wisata.

"HGB-nya itu dari PT BSS, cuma memang PT BSS selama ini tidak menggarap. Jadi ada paguyuban pemuda Kampung Palalangon memanfaatkan. Dan kami melihatnya positif, karena kalau di wilayah kami (pemudanya) terkenal suka tawuran," ujar Teguh.

"Ketika (para pemuda) berkegiatan di situ, angka tawuran turun, dan BSS sebagai pihak pemilik HGB-nya pun tidak mempermasalahkan dan tidak keberatan dengan pengelolaan itu," lanjut dia.

Status tanah itu, kata dia, menjadi alasan sulit diterbitkan perizinan legal terkait lokasi yang menjadi tujuan wisata itu.

Ia menjelaskan, Bukit Alas Bandawasa sebenarnya hanya perbukitan biasa yang di sekitarnya banyak warung berdiri sehingga sering dimanfaatkan untuk nongkrong.

Namun, dengan pengaruh media sosial, keberadaan tempat ini mendadak menjadi populer dan diketahui oleh kalangan yang lebih luas.

"Cuma warung sebetulnya, warung-warung tempat nongkrong, kemudian ada kelompok yang sering adventure, meng-upload, dari mulut ke mulutlah tempat itu (bisa dikenal)," ujar Teguh.

Sejak sebelum Covid-19, tempat ini sering didatangi para pengunjung yang berkemah di sana.

Saat wabah virus corona merebak, segala kegiatan di Bukit Alas Bandawasa dihentikan.

Surat yang menyatakan keterangan tersebut dikeluarkan oleh Koordinator lokasi tertanggal 25 Maret 2020 dan diunggah di akun Instagram @bukit_alasbandawasabogor.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Bukit Alas Bandawasa (@bukit_alasbandawasabogor) on Mar 24, 2020 at 11:57pm PDT

"Cuma mungkin setelah Lebaran ini mereka berpikir bahwa PSBB sudah selesai seiring dengan edaran gubernur. Padahal, kan ada 12 kabupaten/kota yang masih menerapkan PSBB, selebihnya new normal," jelas Teguh.

"Nah pemahaman masyarakat, mungkin waktu itu Bogor sudah tidak menerapkan PSBB, ternyata kan sampai tanggal 4 Juni masih PSBB. Jadi lebih ke ketidakpahaman masyarakat," tambah dia.

Oleh karena itu, kata Teguh, Satpol PP bersama TNI dan pemerintah setempat melakukan pembubaran secara persuasif dan meminta pengunjung untuk segera meninggalkan lokasi.

Berdasarkan keterangan Teguh, saat dibubarkan pada Minggu (31/5/2020), total pengunjung yang berkemah sekitar 100 orang.

Ada pula pengunjung yang tidak menginap dan hanya naik turun untuk berfoto.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Bukit Alas Bandawasa terletak di kp.Palalangon Rt 02/03 desa Pasir Jaya kec. Cigombong kab. Bogor Jawa Barat. untuk harga tiketnya pun tergolong murah jika hanya berkunjung Rp.5000 perorang, dan jika camping sekitar Rp.20.000/orang, untuk kendaraan bermotor parkir Rp.5000/motor. Disana disediakan toilet dan mushola. Hanya saja akses jalanannya banyak tanjakan curam dan tikungan tajam. . . . . #pendakibogor #pendaki #pendakicantik #bukitalas #pesonabogor #mdpl #explorebogor #pendakihits #wisatabogor #wisataalambogor #pendakikeren #infobogor #mountainesia #bogorkota #pendakisantai #infopendaki_id #infopendaki #kabupatenbogor #pendakicupu #bukitalasbandawasa #exploregunung #instanpendaki #kopimdpl #pesonaindonesia

A post shared by Ian Gilang Ramadhon (@ian_gr18) on Jun 1, 2020 at 3:18am PDT

"Pengunjung kurang lebih kalau yang camping sekitar 100, yang lain turun naik, foto-foto. Kami imbau untuk membubarkan diri," kata Teguh.

Ia mengatakan, pengunjung yang datang ke sana berasal dari wilayah sekitar Bogor.

Saat disinggung mengapa pengunjung bisa masuk padahal kegiatan sudah dihentikan sejak Covid-19, Teguh mengatakan, hal itu karena tidak adanya pengelola yang berjaga di lokasi.

Saat ini, lokasi sudah ditutup menggunakan portal dan ada petugas yang disiagakan untuk memastikan Bukit Alas Bandawasa steril dari pengunjung.

"Kalau sekarang kami tutup portal, Pol PP bersama TNI-Polri menjaga di depan. Area kami kosongkan sesuai dengan protokol PSBB, membubarkan kumpulan, menjaga jarak," kata Teguh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

Tren
Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh akan Respons Serangan Iran

Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh akan Respons Serangan Iran

Tren
Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Tren
Menelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Menelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Tren
'Tertidur' Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

"Tertidur" Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

Tren
Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tren
Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Tren
Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Tren
Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Wajah Bertekstur atau “Chicken Skin”

Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Wajah Bertekstur atau “Chicken Skin”

Tren
Benarkah Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bisa Menaikkan Oktan?

Benarkah Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bisa Menaikkan Oktan?

Tren
Viral, Video Truk Melaju Tak Terkendali Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Kronologinya

Viral, Video Truk Melaju Tak Terkendali Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Kronologinya

Tren
Kemenkes Catat Kasus Kematian DBD Naik Nyaris 3 Kali Lipat Dibandingkan 2023

Kemenkes Catat Kasus Kematian DBD Naik Nyaris 3 Kali Lipat Dibandingkan 2023

Tren
5 Fakta Seputar Gunung Ruang Meletus, Berpotensi Tsunami

5 Fakta Seputar Gunung Ruang Meletus, Berpotensi Tsunami

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com