Sebagai perbandingan, DKI Jakarta yang memiliki wilayah sedikit lebih kecil dari Singapura, yakni 661,5 km persegi, total kasus di provinsi berpenduduk 10,4 juta jiwa (2018) itu adalah 7.485 kasus.
Meskipun mencatatkan kasus tertnggi, Singapura berhasil menangani kasus-kasus yang terjadi dan menekan angka kematian akibat Covid-19.
Baca juga: Singapura Buka Kembali Perekonomian Mulai Bulan ini
Hingga hari ini, kematian di Singapura terkait Covid-19 tercatat 24 kasus.
Jika dipersentasekan dengan total kasus keseluruhan, tingkat kematian ini ada di bawah 1 persen, yakni 0,7 persen saja.
Mengutip pernyataan ahli, seperti diberitakan South China Morning Post, 27 April 2020, angka kematian rendah ini bisa terjadi di Singapura karena sejumlah faktor.
Faktor itu di antaranya pasien yang kebanyakan merupakan pekerja migran berusia muda, serta kelompok usia lanjut mematuhi instruksi dan imbauan yang disampaikan otoritas kesehatan setempat.
"Penduduk lanjut usia kami berlindung di dalam rumah," kata spesialis penyakit menular, Leong Hoe Nam.
Alasan lain, ketersediaan peralatan medis pendukung di rumah sakit-rumah sakit Singapura, sehingga kasus-kasus yang sudah parah dapat ditangani.
Selain itu, 2 negara lain, yakni Indonesia dan Filipina, masih memiliki kasus aktif yang cukup tinggi.
Indonesia mencatatkan total 26.940 kasus, dengan jumlah 7.637 kasus sembuh dan 1.641 kasus meninggal. Ini berarti masih ada 17.662 kasus aktif.
Sementara itu, Filipina saat ini mencatatkan 13.699 kasus aktif dari total 18.638 kasus yang terkonfirmasi.
Baca juga: Kebijakan Singapura: Tiadakan Kunjungan Idul Fitri dan Tunda Pemberangkatan Haji 2020
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.