KOMPAS.com – Angka kasus infeksi virus corona di seluruh dunia hingga Kamis (21/5/2020) pagi telah mencapai 5 juta kasus.
Melansir data dari Worldometers, jumlah kasus positif Covid-19 yang terkonfirmasi sebanyak 5.079.888.
Dari angka itu, sebanyak 329.179 orang meninggal dunia, sementara pasien sembuh sebanyak 2.019.721 orang.
Berikut ini 10 negara dengan kasus terbanyak di dunia:
Baca juga: [POPULER TREN] Apa Itu New Normal? | Gejala Baru Terinfeksi Virus Corona
Berikut perkembangan virus corona di berbagai negara:
Melansir Aljazeera, Yunani akan membuka kembali aktivitas pariwisata pada 15 Juni 2020 dan secara bertahap memulihkan penerbangan internasional mulai 1 Juli 2020 untuk meningkatkan perekonomian negara.
Setelah dua bulan mengonfirmasi kasus virus corona, tercatat 170 orang meninggal dunia di Yunani karena Covid-19/
"Periode pariwisata dimulai 15 Juni. Ketika hotel musiman dapat dibuka kembali, dan penerbangan internasional langsung ke tujuan wisata secara bertahap akan dimulai 1 Juli," kata Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis.
Baca juga: Yunani Berencana Datangkan Turis pada Juli 2020
Pedoman federal baru yang yang dirilis oleh kementerian merekomendasikan agar dokter meresepkan obat tersebut bersama antibiotik azithromycin.
Pedoman baru ini disetujui oleh Jenderal Eduardo Pazuello yang menjadi Menteri Kesehatan Interim setelah pendahulunya dipecat.
Pasien yang menggunakan klorokuin akan diminta untuk menandatangani surat pernyataaan bahwa mereka telah diberitahu mengenai efek samping potensial dari obat tersebut termasuk disfungsi jantung dan hati, kerusakan retina hingga kematian.
Kasus di Brazil hingga 20 Mei 2020 tercatat 291.579 kasus dengan 888 orang meninggal dunia.
Trump bahkan menyalahkan China atas “pembunuhan massal di seluruh dunia”
“Itu adalah ‘ketidakmampuan China’ dan tidak ada yang lain yang melakukan pembunuhan massal di seluruh dunia,” ujar Trump melalui akun Twitter-nya.
Mengenai obat, Trump menyebutkan, rejimen obat anti-malaria hydroxychloroquine yang dikonsumsinya untuk menangkal virus corona akan selesai pada satu atau dua hari berikutnya.
Trump mengungkapkan, minggu ini ia minum obat tersebut meskipun ada peringatan medis tentang potensi efek samping yang serius dan pertanyaan tentang efektivitasnya dalam mencegah Covid-19.
Baca juga: Rusia Kecam AS Tentang Ancaman Trump soal Covid-19 dan WHO
Seorang legislator di Pakistan, Shaheen Raza (65), meninggal setelah terinfeksi virus corona.
Meninggalnya legislator tersebut menjadi kematian pertama dari kalangan tokoh politik di negara di kawasan Asia Selatan akibat Covid-19.
Shaheen Raza merupakan anggota majelis Provinsi Punjab yang merupakan provinsi terbesar di Pakistan.
Raza adalah bagian dari partai yang saat ini berkuasa.
Saat ini, jumlah kasus di Pakistan adalah sebanyak 45.898, sebanyak 985 orang meninggal dunia, dan 13.101 orang sembuh.
Baca juga: Hasil Rapid Test Reaktif, 9 Jamaah Tabligh Asal Pakistan Dikarantina
Hal itu dikatakan Sekjen PBB Antonio Guterres sembari memuji benua itu menanggapi pandemi dengan cepat.
Meski demikian, ia memperingatkan bahwa jutaan orang di Afrika dapat mengalami kemiskinan ekstrem akibat pandemi.
"Pandemi akan memperburuk ketidaksetaraan yang sudah berlangsung lama dan meningkatkan kelaparan, kekurangan gizi, dan kerentanan terhadap penyakit," kata Guterres.
Ia juga mengingatkan bahwa pandemi masih tahap awal di Afrika, dan negara-negara harus berhati-hati karena virus dapat menyebar dengan cepat.
Baca juga: Menengok Bagaimana Ebola Membantu Afrika Menghadapi Virus Corona...
Thailand berharap mereka akan memiliki vaksin untuk virus corona pada 2021.
Hal itu diumumkan seorang pejabat senior setelah peneliti Thailand menemukan hasil percobaan positif pada tikus.
Thailand akan mulai menguji vaksin mRNA pada monyet pekan depan setelah percobaan terhadap tikus itu berhasil.
Saat ini, vaksin Thailand sedang dikembangkan oleh Institut Vaksin Nasional.
Baca juga: Belajar dari Thailand, Kepatuhan Warga saat Lockdown Tekan Kasus Corona