Dalam kondisi ini, vitamin D disebut berperan penting tidak hanya memperkuat sistem kekebalan tubuh bawaan, tetapi juga mencegahnya menjadi terlalu aktif.
Tingkat vitamin D yang sehat dapat melindungi pasien dengan infeksi korona dari komplikasi serius atau bahkan fatal.
"Anak-anak kebanyakan bergantung pada sistem kekebalan tubuh bawaan mereka. Ini bisa menjelaskan mengapa tingkat kematian mereka lebih rendah," kata ilmuwan itu.
Dikutip dari Sputniknews, peneliti lain sebelumnya juga sampai pada kesimpulan yang sama - seperti ilmuwan dari Yayasan Rumah Sakit Queen Elizabeth dan Universitas East Anglia (UEA).
Pengamatan mereka didasarkan pada perbandingan tingkat rata-rata vitamin D dalam darah penduduk dua puluh negara Eropa.
Para penulis karya ilmiah baru yakin bahwa perbedaan dalam tingkat kematian tidak dapat dijelaskan oleh kualitas sistem kesehatan, komposisi umur populasi atau cakupan tes.
Baca juga: Rajin Berjemur, Benarkah Sinar UV Bisa Bunuh Virus Corona?