Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suka Minum Coca-Cola? Ini Kisah Penemunya, John Pemberton

Kompas.com - 10/05/2020, 19:23 WIB
Virdita Rizki Ratriani

Penulis

Awalnya, dia menemukan obat penghilang rasa sakit tanpa kandungan opium. Kemudian, lahirlah formula yang dikenal sebagai "Pemberton's French Wine Coca".

Formula itu mengandung ekstrak dari daun koka meski dalam jumlah yang terbatas. Pada akhirnya, penggunaan daun koka dihilangkan sepenuhnya.

Baca juga: Cegah Corona, Coca-Cola Amatil Batasi Perjalanan Semua Karyawannya

Pada, 1885, Pemberton's French Wine Coca diluncurkan di Atlanta. Minuman ini berguna untuk mengatasi sakit kepala, kecanduan morfin, membantu mental, dan obat penguat saraf.

Pemberton's French Wine Coca berkembang menjadi Coca-Cola setelah munculnya larangan alkohol beredar di Atlanta pada 1886.

Dengan menggunakan laboratorium di rumah, dia menghabiskan waktunya untuk mencari formula untuk membuat sampel sirup bebas alkohol, yang kemudian dikirim ke apotek untuk diuji.

Pada Mei 1886, formula terakhirnya siap dijual dalam bentuk sirup di Atlanta's Jacob Pharmacy. Sirup dicampur dengan air dan dijual dengan harga eceran lima sen.

Kemudian, seorang petugas farmasi membuat penyempurnaan cemerlang menggantikan air biasa dengan air soda. Pemberton kemudian mendirikan perusahaan dan menunjuk putranya bertanggung jawab atas produksi.

Melalui kerja sama dengan rekan bisnisnya, Frank Robinson, maka lahirlah produk bernama Coca-Cola. Logo antik yang masih digunakan sampai sekarang pun diluncurkan pada masa itu.

Baca juga: Wakai Luncurkan Koleksi Kolaborasi dengan Coca Cola

Taknikmati keuntungan

Pemberton harus menghabiskan dana senilai 70 dollar AS untuk memproduksi Coca-Cola, nyatanya penjualan minuman tersebut pada tahun pertamanya hanya 50 dollar.

Dia pun mencoba membantu upaya pemasaran dengan membagikan kupon minuman gratis dan mengiklankan Coca-Cola dengan spanduk, plakat, dan sebagainya.

Namun, dia tidak pernah memperoleh keuntungan dari penemuannya. Pemberton terpaksa menjual dua pertiga sahamnya di perusahaan kepada investor lain saat menderita kanker. 

Dia menyisakan sisa saham di perusahaan untuk putranya. Namun, kebutuhan uang yang mendesak kemudian membuat mereka harus menyerahkan semua saham perusahaan.

Menjelang akhir hayatnya, Pemberton terus memperbaiki formula Coca-Cola. Pemberton menghembuskan napas terakhirnya pada 16 Agustus 1888 di usia 57 tahun dan meninggalkan istrinya dalam kondisi keuangan yang sulit.

Baca juga: Setelah KFC, Kini Coca-Cola Kerja Sama dengan Pizza Hut

(Sumber: Kompas.com/ Veronika Yasinta | Editor: Veronika Yasinta)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ahli Ungkap Alasan Beruang dan Harimau di India Urung Berkelahi meski Sudah Ancang-ancang

Ahli Ungkap Alasan Beruang dan Harimau di India Urung Berkelahi meski Sudah Ancang-ancang

Tren
Kronologi Jurnalis Inggris Ditemukan Meninggal di Yunani, Sempat Hilang 4 Hari

Kronologi Jurnalis Inggris Ditemukan Meninggal di Yunani, Sempat Hilang 4 Hari

Tren
Profil Rustam Lutfullin, Wasit Indonesia Vs Filipina

Profil Rustam Lutfullin, Wasit Indonesia Vs Filipina

Tren
Upacara 17 Agustus Digelar di Dua Lokasi, Kok Bisa? Ini Kata Jokowi

Upacara 17 Agustus Digelar di Dua Lokasi, Kok Bisa? Ini Kata Jokowi

Tren
Hasto Diperiksa KPK soal Harun Masiku, Mengaku Kedinginan dan Protes Ponsel Disita

Hasto Diperiksa KPK soal Harun Masiku, Mengaku Kedinginan dan Protes Ponsel Disita

Tren
Polisi Tetapkan Tersangka Keempat Kasus Tewasnya Bos Rental Mobil di Pati, Ini Perannya dalam Pengeroyokan

Polisi Tetapkan Tersangka Keempat Kasus Tewasnya Bos Rental Mobil di Pati, Ini Perannya dalam Pengeroyokan

Tren
Karier Grace Natalie Melejit Usai Pilpres 2024, Terima 2 Jabatan Kurang dari Sebulan

Karier Grace Natalie Melejit Usai Pilpres 2024, Terima 2 Jabatan Kurang dari Sebulan

Tren
Berbeda dengan Manusia, Begini Cara Anjing Melihat Warna dan Dunia

Berbeda dengan Manusia, Begini Cara Anjing Melihat Warna dan Dunia

Tren
Detik-detik Mobil Seret Pompa Pertalite di SPBU Cilegon hingga Berakibat Kebakaran

Detik-detik Mobil Seret Pompa Pertalite di SPBU Cilegon hingga Berakibat Kebakaran

Tren
Jokowi Ungkap Alasan Upacara 17 Agustus Digelar di IKN dan Jakarta

Jokowi Ungkap Alasan Upacara 17 Agustus Digelar di IKN dan Jakarta

Tren
Kronologi Penyitaan Ponsel Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto Saat Diperiksa Penyidik KPK

Kronologi Penyitaan Ponsel Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto Saat Diperiksa Penyidik KPK

Tren
5 Tanda Hormon Tidak Seimbang, Salah Satunya Sering Lupa

5 Tanda Hormon Tidak Seimbang, Salah Satunya Sering Lupa

Tren
Apa Itu Nyamuk Wolbachia? Berikut Fungsi dan Caranya Mencegah DBD

Apa Itu Nyamuk Wolbachia? Berikut Fungsi dan Caranya Mencegah DBD

Tren
Tarif Rp 1 Transjakarta untuk Sambut HUT Ke-497 Jakarta, Berlaku Kapan?

Tarif Rp 1 Transjakarta untuk Sambut HUT Ke-497 Jakarta, Berlaku Kapan?

Tren
Kursi Komisaris Perusahaan BUMN untuk TKN Prabowo-Gibran...

Kursi Komisaris Perusahaan BUMN untuk TKN Prabowo-Gibran...

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com