Fenomena Bulan Purnama akan terjadi pada 7 Mei 2020.
Pada kondisi ini, Bulan akan berada di posisi di belakang bumi apabila dilihat dari Matahari, sehingga wajah Bulan akan sepenuhnya diterangi cahaya Matahari.
Fase Bulan Purnama akan terjadi pada pukul 17.45 WIB.
Bulan purnama ini dikenal oleh suku Amerika awal sebagai Bulan Bunga Penuh karena ini adalah waktu di mana saat bunga musim semi muncul dalam jumlah besar.
Baca juga: Bulan Purnama Terakhir Dekade Ini Terjadi Hari Ini, Bagaimana Rupanya?
Selain itu juga dikenal dengan Bulan Tanam Jagung Penuh dan Bulan Susu.
Bulan Purnama kali ini juga yang terakhir dari empat supermoon di tahun 2020.
Bulan nantinya akan berada pada posisi terdekatnya ke Bumi dan mungkin akan terlihat sedikit lebih besar dan terang dari biasanya.
Baca juga: Tiga Guru Besar Tampil di Sastra Bulan Purnama
Fenomena ini akan muncul pada tanggal 22 Mei 2020.
Bulan akan terletak di sisi Bumi yang sama dengan Matahari dan tidak akan terlihat di langit malam.
Fase ini akan terjadi pada pukul 00.39 UTC atau sekitar pukul 07.39 pagi.
Momen ini nantinya, adalah saat terbaik dalam sebulan untuk mengamati benda-benda redup di langit malam seperti galaksi dan gugusan bintang.
Baca juga: Catat, Ini Fenomena Langit Bulan April: Supermoon, Hujan Meteor hingga Bulan Baru
Hal itu karena tidak ada cahaya Bulan yang mengganggu.
Sungging menjelaskan biasanya setelah Bulan Baru adalah saat untuk mengamati hilal.
"Jadi bukan Bulan Barunya, yang memang tidak bisa diamati, tetapi saat Bulan yg usianya sangat muda, dan sering disebut sebagai hilal," terang dia.
Baca juga: Punya Pendapatan Rp 30 Juta per Bulan, Baru Bisa Beli Pajero Sport
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.