KOMPAS.com - Siapa yang tidak mengenal sosok Didi Kempot? Karya maestro musik campur sari ini banyak dikenal masyarakat dari berbagai kalangan.
Lagu-lagunya mayoritas menceritakan tentang sakit hati kisah asmara yang ditinggal kekasih.
Baca juga: Didi Kempot Didiagnosis Henti Jantung, Apa Penyebab dan Gejalanya?
Namun, di antara cerita sedih yang dibawakan pria bernama Dionisius Prasetyo ini kerap mengambil nama tempat atau daerah di Indonesia sebagai tema lagu yang dibawakannya.
Cukup banyak judul lagu yang menceritakan tempat di Indonesia telah dicipatakan oleh Didi Kempot.
Baca juga: Kreativitas Didi Kempot dan Pelajaran Filsafat Eksistensi
Ternyata, legenda yang tutup usia pada umur 53 tahun ini memiliki mimpi untuk membuat 1.000 lagu sejenis.
Hal itu ia benarkan saat menjawab pertanyaan Kompas.com pertengahan tahun lalu.
"Ya mimpinya kayak gitu, sudah saya cicil kok tentang kota, kota, kota. Ya pinginnya seperti itu," kata Didi Kempot.
Baca juga: Jenazah Didi Kempot Diberangkatkan ke Ngawi, Dimakamkan di Desa Majasem
Namun, hingga saat ini jumlah lagu yang telah diciptakannya dengan menyebut nama tempat masih jauh dari mimpinya.
"Kalau yang saya tulis tentang kota belum banyak, sekitar 7-8 lagu. Banyu Langit, itu kan Jogja, I Love You Kebumen, Pantai Klayar Pacitan, Terminal Tirtonadi, Dalan Anyar Ngawi, Trenggalek Nyimpen Tresno, Perawan Kalimantan, Kopi Lampung," sebut Didi sambil mengingat-ingat.
Baca juga: Didi Kempot Tutup Usia, Sempat Ingin Punya Moge
Dalam wawancaranya bersama Gofar Hilman di acara Ngobam Didi Kempot, ia menceritakan alasan menciptakan lagu-lagu dengan tema tempat tertentu.
"Saya suka nulis lagu tentang daerah-daerah, Stasiun Balapan, Parangtritis," sebutnya ketika itu.
Misalnya lagu Stasiun Balapan yang diciptakan karena melihat kebiasaan para penumpang dan keluarga yang mengantarkannya di stasiun.
Baca juga: Jenazah Didi Kempot Akan Dimakamkan di Samping Makam Putranya
"Ada orang sering dada-dada (melambaikan tangan) di Stasiun Balapan, nangis-nangis, cium-cium, gitu-gitu. Masih ngamen (waktu itu), terus membatin 'ah masa, nanti jangan-jangan lupa'," jawabnya sambil tertawa.
Alasan lain, Didi Kempot mengatakan, ia banyak menciptakan lagu tentang tempat-tempat di daerah, karena tempat itu sudah terkenal lebih dulu sebelum lagunya diciptakan.
Baca juga: Momen Tak Terlupakan Didi Kempot Saat Ngobam, Loro Atiku Keloro-loro
Selain itu, di tempat itu sudah banyak cerita yang terjadi dan dialami oleh banyak orang sehingga lagu yang ia buat bisa lebih mudah diterima oleh para pendengar nantinya.
Sayangnya, belum terpenuhi mimpinya menciptakan 1.000 lagu yang bercerita tentang tempat-tempat atau daerah, ia sudah harus pulang ke pangkuan Yang Maha Kuasa, Selasa (5/5/2020) pagi di RS Kasih Ibu, Solo.
Selamat jalan sang legenda, karyamu akan selalu menemani pencinta musik di Tanah Air.
Baca juga: Didi Kempot Meninggal, Ketua Umum PP Muhammadiyah Sampaikan Duka CIta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.