KOMPAS.com - Seniman campur sari Didi Kempot meninggal dunia di Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/5/2020), di RS Kasih Ibu, diduga karena serangan jantung.
Kepergian Didi Kempot sangat mengejutkan dan menjadi duka mendalam bagi para penggemarnya.
Berbagai kisah soal Lord Didi kini menjadi kenangan.
Baca juga: Didi Kempot dalam Kenangan...
Didi Kempot memulai karier musiknya dari menjadi musisi jalanan, hingga kini menjadi legenda dengan ratusan karyanya.
Mengapa Didi memilih nama panggung Didi Kempot?
Penyanyi campursari bernama lengkap Dionisius Prasetyo itu pernah berbagi cerita soal kenapa ia memilih nama "Didi Kempot", yang membawanya menjadi legenda di dunia musik Tanah Air.
Baca juga: Profil Didi Kempot, dari Musisi Jalanan hingga Jadi Legenda...
Hal tersebut dikisahkan Didi saat menjadi bintang tamu dalam acara Ngobam (Ngobrol Bareng Musisi) bersama YouTuber Gofar Hilman di Wedangan Gulo Klopo, Kartosuro, Jawa Tengah, Minggu (14/7/2019).
Didi menyebut bahwa 'Kempot' merupakan singkatan dari 'Kelompok Pengamen Trotoar'.
"Ngamen di jalanan sebelum saya kenal rekaman, saya ngamen di Keprabon dulu pertama kali. Di Solo ada tempat nasi liwet Keprabon, habis itu kami hijrah ke Jakarta coba-coba nasib kumpul di Bundaran Slipi dulu. Di situlah kami buat komunitas, timbullah Kelompok Penyanyi Trotoar," ungkap Didi Kempot.
Baca juga: Didi Kempot dan Ratusan Lagu Patah Hati yang Bikin Ambyar...
Didi Kempot bisa dibilang sebagai salah satu musisi paling produktif di Indonesia. Dia telah menciptakan 700 sampai 800 buah lagu.
"Saya sudah menciptakan sekitar 700 sampai 800 lagu," kata Didi Kempot.
Bahkan, Didi Kempot "dinobatkan" oleh penggemarnya sebagai Bapak Patah Hati Nasional atau lebih dikenal dengan sebutan Godfather of Broken Heart.
Julukan ini muncul karena hampir sebagian lagu yang diciptakan olehnya bertemakan patah hati, kesedihan, penantian, dan kehilangan.
Sebut saja lagu lawas Stasiun Balapan yang menceritakan sepasang kekasih yang berpisah di Stasiun Balapan Kota Solo, atau lagu Cidro yang menceritakan seseorang yang patah hati karena beda kasta.
Baca juga: Sobat Ambyar dan Sihir Didi Kempot