Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Virus Corona di Dunia 3 Mei: 3,5 Juta Orang Terinfeksi, 1,1 Juta Orang Sembuh

Kompas.com - 03/05/2020, 07:02 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Upaya penanganan infeksi virus corona di berbagai negara di dunia masih terus dilakukan.

Di beberapa negara, terjadi tren penurunan kasus. Sebaliknya, di beberapa negara lainnya penyebaran virus corona belum mencapai puncaknya.

Bagaimana perkembangan data kasus Covid-19 di dunia?

Melansir data dari laman Worldometers, hingga Minggu (3/5/2020) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 3.478.152 (3,5 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.107.822 (1,1 juta) pasien sembuh, dan 244.461 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 2.125.869, dengan rincian 2.075.005 pasien dengan kondisi ringan dan 50.864 dalam kondisi serius.

Berikut 10 negara dengan jumlah kasus virus corona terbanyak:

  • Amerika Serikat: 1.158.310 kasus, 67.289 orang meninggal, total sembuh 160.552
  • Spanyol: 245.567 kasus, 25.100 orang meninggal, total sembuh 146.233
  • Italia: 209.328 kasus, 28.710 orang meninggal, total sembuh 79.914
  • Inggris: 182.260 kasus dan 28.131orang meninggal
  • Perancis: 168.396 kasus dan 24.760 orang meninggal, total sembuh 50.562
  • Jerman: 164.967 kasus dan 6.812 orang meninggal, 129.000 total sembuh
  • Turki: 124.375 kasus, 3.336 orang meninggal, total sembuh 58.259
  • Rusia: 124.054 kasus, 1.222 orang meninggal, total sembuh 15.013
  • Brazil: 96.559 kasus, 6.750 orang meninggal, total sembuh 40.937
  • Iran: 96.448 kasus, 6.156 orang meninggal, total sembuh 77.350

Indonesia

Penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) terdiri dari pengemis, pemulung, pengamen, juru parkir liar, orang terlantar, ODMK (orang dengan masalah kejiwaan) beristirahat di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (1/5/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Satpol PP menertibkan PMKS yang berkeliaran saat Pembatasan Sosial Berskala Besar untuk mencegah penyebaran virus corona.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) terdiri dari pengemis, pemulung, pengamen, juru parkir liar, orang terlantar, ODMK (orang dengan masalah kejiwaan) beristirahat di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (1/5/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Satpol PP menertibkan PMKS yang berkeliaran saat Pembatasan Sosial Berskala Besar untuk mencegah penyebaran virus corona.
Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, pasien sembuh, maupun korban meninggal dunia.

Hingga Sabtu (2/5/2020) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 292. Dengan demikian, totalnya saat ini menjadi 10.843 orang.

Sementara, untuk pasien sembuh ada penambahan sebanyak 74 orang, sehingga totalnya menjadi 1.665 orang.

Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga bertambah sebanyak 31 orang.

Jumlah korban yang meninggal dunia karena Covid-19 kini jumlahnya menjadi 831 orang.

Baca juga: 10.843 Kasus Positif, Ini 10 Daerah di Indonesia dengan Kasus Covid-19 Tertinggi

Perancis

Jalanan di tengah kota Reims yang terlihat sepi. Masih ada beberapa kendaraan yang lewat, namun jauh lebih sedikit dibanding sebelum lockdown.DOK. PPI PERANCIS Jalanan di tengah kota Reims yang terlihat sepi. Masih ada beberapa kendaraan yang lewat, namun jauh lebih sedikit dibanding sebelum lockdown.
Jumlah korban meninggal dunia karena infeksi virus corona di Perancis bertambah 166, sehingga totalnya 24.760 orang.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Perancis, pasien yang dirawat di ruang rawat inap dan ICU terus menurun.

Perancis akan memperpanjang status dkesehatan yang diberlakukan untuk memerangi pandemi Covid-19 selama dua bulan atau hingga 24 Juli 2020.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com