Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Ini Galang Donasi Bantu Satwa di Bonbin Bandung yang Makannya Berkurang

Kompas.com - 02/05/2020, 19:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Sebab, pihak PKKBSI memiliki supllier makanan untuk pakan hewan.

Baca juga: Kebun Binatang di Indonesia Menghadapi Krisis

Meski begitu, Ananda juga dengan tangan terbuka menerima donasi berupa pakan satwa dari para donatur.

Berikut rincian jenis pakan yang dapat disumbangkan:

  • Buah: pepaya, pisang, ubi, jangung muda, nanas, semangka, tomat, timun, kelapa muda
  • Sayur: kangkung, sawi, selada, kacang panjang
  • Ikan: mujaer, dencis
  • Daging: sapi, kambing, babi, ahti sapi, hati kambing, tanpa jeroan
  • Daging putih: ayam potong
  • Unggas hidup: ayam dan bebek
  • Pakan unggas: pellet co5, pur, jagung giling, padi burung, kuaci
  • Pakan ekstra: susu cair, susu kental manis, gula merah, telur ayam

Terkait daftar kategori pakan satwa yang dibutuhkan di Kebun Binatang Bandung, Ananda mengaku mendapat referensi tersebut dari mengutip dan menyamakan dari yang menggalang dana untuk Medan Zoo.

"Untuk yang donasi pakan akan kita kumpulkan mungkin segimana dapetnya ya, sementara ini sudah ada 3 orang yang mau kasih pakan, Senin kita baru bisa sekalian kasih ke pihak Kebun Binatang Bandung," ujar Ananda.

Baca juga: Mati Surinya Sejumlah Kebun Binatang di Tengah Pandemi, Ada yang Hendak Korbankan Rusa untuk Pakan Harimau

Ajak teman-teman

Sementara itu, penggalangan donasi ini tidak dilakukan Ananda sendirian, dia bersama Komunitas Anak Bandung, di mana komunitas ini sering mengadakan penhgalangan dana untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.

"Sebenernya enggak ada persiapan apa-apa sih, awalnya dengar dari radio, terus bismillah ngajak temen-temen akhirnya jadi deh galang dana ini. Cuma paling Kitabisa-ya saja masih ke-pending," ujar Ananda.

"Teman-temanku, Alhamdulillah bantu bikin video berita terkait Kebun Binatang Bandung, bikin poster juga untuk donasi ini," lanjut dia.

Terkait penggalangan dana, Ananda mengaku tidak ada target pengumpulan. Dia sempat mendengar di berita bahwa KBB membutuhkan Rp 300 juta per bulan untuk pakan satwa.

Mengetahui hal itu, Ananda tidak "ngoyo" dan hanya ingin membantu meringankan pihak Kebun Binatang Bandung untuk ke depannya.

"Dana sementara aku pegang, biar gampang dicek. Nah, setiap hari aku save data donatur di google sheet yang aku share untuk semua orang agar transparan dananya ke mana dan bagaimana," ujar Ananda.

Baca juga: Stok Pakan dan Vitamin di Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta Cukup

Sejauh ini, Ananda mengungkapkan baru akan ke Kebun Binatang Bandung untuk mengetahui berapa banyak satwa yang memerlukan makanan secepatnya dan memberikan donasi pakan yang telah disumbangkan oleh donatur.

Bagi Anda yang ingin mengirim donasi, dapat menyalurkannya melalui rekening BCA 8470298775 dan Bank HSBC 099059610844.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com