Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Layanan Sewa Kamar dan Konsultasi Perceraian Saat Pandemi Corona di Jepang

Kompas.com - 29/04/2020, 13:00 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Selain itu kebijakan ini juga memungkinkan perusahaan untuk mengisi unit-unit hunian kosong ketika jumlah wisatawan turun.

Sementara itu menurut Rika Kayama, seorang psikiater dan profesor di Universitas Rikkyo, konflik rumah tangga terjaadi karena perbedaan pandangan.

“Apa yang sering saya dengar adalah perbedaan yang dimiliki pasangan dalam cara mereka melihat dan mengatasi virus. Beberapa istri menganggap masalah ini sebagai ancaman nyata, sedangkan suami mereka tidak merasa seperti itu,” kata Kayama

Selain menyewakan unit hunian sementara, Kasoku juga menyediakan layanan konsultasi. Biaya untuk sekali konsultasi sekitar 4980 yen atau setara dengan Rp 717.473. 

Konsultasi umumnya dalam bahasa Jepang tetapi perusahaan juga dapat melayani permintaan konsultasi dalam bahasa Inggris dan China melalui telepon atau email.

Amano mengatakan, keluhan rata-rata berasal dari pria dan wanita di usia 30-an hingga 50-an. Mereka biasanya mengeluhkan rasa frustrasi karena harus menghabiskan berjam-jam di rumah yang sama.

Baca juga: Ketika Botol Kecap di Jepang Berubah Jadi Wadah Cairan Disinfektan

Virus hanyalah pemicunya

Pengacara Eri Mizutani, yang perusahaannya menangani banyak kasus perceraian, mengatakan masalah perceraian terkait corona harus dilihat dari perspektif yang tepat.

Mizutani mengatakan penyebab perceraian yang berhubungan dengan virus corona sebenarnya lebih berkaitan dengan masalah-masalah serius seperti kekerasan dalam rumah tangga.

“Ini bukan hanya kasus sederhana dari virus yang menyebabkan perceraian. Sebenarnya, sudah ada faktor-faktor yang mendasarinya dan virus ini hanya menjadi pemicu,” katanya.

Mizutani berpendapat bahwa virus memainkan dua peran kunci dalam menciptakan konflik di antara pasangan, yaitu kurangnya rasa kepedulian yang dibagi antara pasangan dan kesulitan ekonomi seperti kehilangan pekerjaan.

Sementara itu Kayama menyebut bahwa di Jepang konflik juga dapat muncul jika suami yang gila kerja keras (workaholic) bersikeras untuk pergi bekerja ketika istri mereka meminta mereka untuk bekerja dari rumah.

Kayama juga berharap agar pasangan-pasangan ini tidak terlalu tergesa-gesa untuk mengajukan perceraian dan mendesak mereka untuk bersatu dan mengatasi tantangan yang mereka hadapi.

"Membuat keputusan besar dalam hidup seperti perceraian bisa jadi sulit pada saat seperti ini. Mengapa tidak menunda dulu sampai virus terkendali?" katanya.

Baca juga: Liburan di Rumah Aja, Virtual Tour Keliling 5 Tempat Wisata Populer di Jepang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com