Jika mengacu pada data Pemerintah, data kematian yang tercatat sebagai pasien Covid-19 di 16 provinsi tersebut adalah 693 kasus.
Anggota Gugus Tugas Covid-19, Wiku Adisasmito tidak mengomentari jumlah korban meninggal dari kelompok PDP.
Menurutnya, banyak orang yang diduga mengidap Covid-19 di Indonesia, sekitar 19.897 orang belum menjalani uji Covid-19.
Itu dikarenakan panjangnya antrean uji spesimen yang harus diproses di laboratorium yang mengalami kekurangan sumber daya manusia. Sehingga beberapa orang meninggal dunia sebelum hasil tesnya diketahui.
"Jika laboratorium memiliki ribuan atau ratusan sampel yang harus diuji, mana yang akan mereka prioritaskan? Laboratorium akan memberikan prioritas pada orang-orang yang masih hidup," kata Wiku.
Baca juga: Epidemiolog: Cuaca dan Geografis Indonesia Tak Signifikan Hambat Penyebaran Corona
Epidemiolog asal Universitas Indonesia Pandu Riono meyakini sebagian besar kematian yang terjadi pada PDP disebabkan oleh Covid-19.
"Saya percaya sebagian besar kematian PDP disebabkan oleh Covid-19," ujar dia.
Mengacu data yang dimiliki, Reuters menyebut Indonesia menduduki negara tertinggi kedua di Asia, setelah China, untuk jumlah kasus kematian akibat Covid-19.
Berbagai pihak pun terus mendesak Pemerintah untuk benar-benar menunjukkan transparansi data Covid-19, seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk Indonesia.
Fokus positif Covid-19
Untuk meminta tanggapan soal data yang dipaparkan Reuters, Kompas.com telah mencoba menghubungi Juru Bicara Penanganan Covid-19 Indonesia Achmad Yurianto dan Kepala Bidang Media dan Opini Publik dari Kemenkes Busroni, namun tidak mendapatkan tanggapan.
Sepekan yang lalu saat Ikatan Dokter Indonesia menyebut kematian terkait Covid-19 di Indonesia bisa lebih dari 1.000 Yurianto mengatakan, pemerintah hanya fokus melaporkan pada pasien yang positif Covid-19.
Yuri juga menyebutkan apabila kasus meninggal dunia konfirmasi positif digabung dengan PDP dan ODP, maka angkanya akan menjadi banyak.
Karena itu, pihaknya mengaku fokus pada kasus Covid-19 dan tidak mengumumkan data kematian terkait PDP dan ODP. "(Data kematian) tidak saya umumkan tetapi ada datanya. Kita fokus Covid-19," kata Yurianto dikutip dari pemberitaan KOMPAS.com, Senin (20/4/2020).
Sedangkan untuk kasus pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal tapi belum diketahui hasil tesnya, menurut Yuri bisa terjadi dikarenakan tiga faktor, yaitu jarak pengiriman hasil atau sampel, kapasitas laboratorium, dan reagen yang tersedia.
Baca juga: Dikritik Tes Covid-19 Masih Lambat dan Minim, Berikut Jawaban Pemerintah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.