Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Virus Corona di Dunia 30 Maret 2020: 720.117 Terinfeksi, 149.082 Sembuh

Kompas.com - 30/03/2020, 07:17 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jumlah kasus infeksi virus corona Covid-19 secara kumulatif di dunia masih terus mengalami peningkatan.

Lebih dari 170 negara telah melaporkan kasus Covid-19.

Hingga Senin (30/3/2020) pagi, data real time yang dikumpulkan oleh John Hopkins CSSE menunjukkan, angka kasus positif sebanyak 720.117 kasus.

Dari jumlah tersebut, 33.925 meninggal dunia dan 149.082 pasien telah dinyatakan sembuh.

Data tersebut menunjukkan bahwa kasus terbanyak kini tercatat di AS dan Italia.

Kedua negara itu memiliki jumlah kasus lebih banyak dari China, negara yang pertama kali mengidentifikasi adanya virus corona baru ini di wilayahnya.

Sementara, kematian terbanyak terjadi di Italia, disusul Spanyol. Kasus di dua negara ini juga melebihi jumlah kematian yang terjadi di China. 

Sementara, jumlah pasien sembuh paling banyak dilaporkan di China. Dari 82.122 kasus, 75.582 di antaranya dinyatakan sembuh.

Perkembangan masih terus terjadi dan berubah kondisinya di tiap negara yang terjangkit.

Baca juga: [POPULER TREN] Rincian Kasus Virus Corona di Indonesia | Daftar Wilayah yang Berlakukan Local Lockdown

Berikut adalah perkembangan terkini dari wabah virus corona di beberapa negara di dunia:

Indonesia

Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, Kamis (26/3/2020). Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan dua tempat pemakaman umum (TPU) untuk memakamkan pasien terjangkit virus corona (Covid-19) yang meninggal dunia, yakni di TPU Tegal Alur di Jakarta Barat dan TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur. Jenazah yang dapat dimakamkan di sana, yakni yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan berstatus positif terjangkit virus corona.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, Kamis (26/3/2020). Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan dua tempat pemakaman umum (TPU) untuk memakamkan pasien terjangkit virus corona (Covid-19) yang meninggal dunia, yakni di TPU Tegal Alur di Jakarta Barat dan TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur. Jenazah yang dapat dimakamkan di sana, yakni yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan berstatus positif terjangkit virus corona.
Melansir data yang dikeluarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia, hingga Minggu (29/3/2020) pukul 13.00 WIB, jumlah kasus infeksi Covid-19 yang telah dikonfirmasi positif adalah sebanyak 1.285 kasus.

Jumlah ini menunjukkan adanya tambahan 130 kasus dari hari sebelumnya.

Kasus-kasus tersebut dilaporkan datang dari 30 provinsi di Indonesia dengan kasus pertama di Sulawesi Barat yang diumumkan Minggu (29/3/2020).

Dari jumlah yang dilaporkan, 64 pasien sembuh dan 114 meninggal dunia. 

Menurut juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto, pemeriksaan Covid-19 ini telah dilakukan terhadap lebih dari 6.500 orang sejauh ini.

Baca juga: Memahami Potensi Risiko Penularan Virus Corona di Transportasi Umum

AS

Pengantar barang mengendarai sepedanya menyeberangi 7th Avenue di kawasan Times Square yang kosong akibat meluasnya penularan virus COVID-19, di wilayah Manhattan, New York, Amerika Serikat, Senin (23/3/2020).ANTARA FOTO/REUTERS/CARLO ALLEGR Pengantar barang mengendarai sepedanya menyeberangi 7th Avenue di kawasan Times Square yang kosong akibat meluasnya penularan virus COVID-19, di wilayah Manhattan, New York, Amerika Serikat, Senin (23/3/2020).
Kasus Covid-19 yang dilaporkan di AS masih terus meningkat.

Lebih dari 130.000 kasus telah dilaporkan dengan 2.436 kematian dan 2.661 pasien telah dinyatakan sembuh.

Melansir CNN, Presiden Donald Trump pun mengumumkan perpanjangan social distancing hingga 30 April 2020.

"Kami akan memperpanjang kebijakan hingga 30 April, untuk memperlambat penyebaran. Pada hari Selasa (31/3/2020), kami akan melakukan finalisasi rencana ini dan menyediakan ringkasan dari penemuan kami, data pendukung, dan strategi untuk warga Amerika," kata Trump.

Menurut Trump, pemodelan yang dilakukan menunjukkan bahwa puncak tingkat kematian akan terjadi dalam dua minggu.

Baca juga: AS Laporkan Kasus Kematian Pertama Bayi akibat Virus Corona

Nigeria

Pemerintah Nigeria memberlakukan "penghentian pergerakan" di kota terbesar Nigeria dan ibu kota selama 14 hari.

Pengumuman ini disampaikan melalui akun media sosial Twitter resmi dari Presiden Nigeria Muhammadu Buhari pada Minggu (29/3/2020).

Berdasarkan nasihat dari Kementerian Kesehatan Federal dan Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria, Buhari mengeluarkan perintah melarang segala pergerakan di Lagos dan wilayah ibu kota federal selama 14 hari.

Belanda

Pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Belanda kini berjumlah lebih dari 10.000.

Mengutip CNN, 10.866 dilaporkan terinfeksi virus corona jenis baru ini. Artinya, ada peningkatan sebanyak 1.104 kasus baru sejak Sabtu (28/3/2020).

Keterangan ini disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Belanda pada Minggu (29/3/2020).

Jumlah total kematian saat ini adalah 772, yaitu mengalami peningkatan sebanyak 133 pasien sejak Sabtu (29/3/2020).

Sementara, pasien yang telah dinyatakan sembuh adalah sebanyak 253 orang.

Baca juga: Cerita Wanita Berusia 102 Tahun di Italia yang Sembuh dari Virus Corona

KOMPAS.com/AKbar Bhayu Tamtomo Infografik: Wabah Virus Corona, Siapa yang Perlu Periksa ke Rumah Sakit?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com